Bisnis.com, BALIKPAPAN – Dinamika pasar modal di Kalimantan Timur menunjukkan tren positif, dengan jumlah investor instrumen saham mencapai 150.532 Single Investor Identification (SID) pada Oktober 2025.
Pencapaian ini mencerminkan lonjakan 3,86% dibandingkan posisi September 2025, seiring dengan nilai transaksi yang menyentuh angka Rp6,29 triliun.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Parjiman menyatakan momentum positif ini sebagai bukti nyata meningkatnya literasi dan inklusi keuangan di wilayah tersebut.
"[Hal ini] sejalan dengan tingginya minat investasi di kalangan masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat (19/12/2025).
Secara geografis, Balikpapan dan Samarinda menjadi episentrum aktivitas investasi saham dengan kontribusi masing-masing sebesar 45.874 SID dan 42.201 SID.
Fenomena ini mengindikasikan konsentrasi investor di dua kota besar tersebut masih mendominasi lanskap pasar modal regional.
Baca Juga
- Penyangga IKN, Perbankan Kaltim Cairkan Kredit Rp110 Triliun per Oktober 2025
- Bos Sawit di Kaltim Akali Pajak, Negara Rugi Rp452 Juta
- Ekonomi Kaltim Melambat, Target 5,4% Butuh Investasi Rp89 Triliun
Di sisi lain, instrumen reksa dana turut mencuri perhatian sebagai alternatif investasi yang diminati.
Tercatat, jumlah investor reksa dana mencapai 291.039 SID pada Oktober 2025, atau tumbuh 3,41% dari bulan sebelumnya.
Adapun nominal penjualan yang disalurkan oleh Agen Penjual Reksa Dana (APRD) di Kalimantan Timur mencapai Rp982,77 miliar selama periode tersebut.
Tidak mengherankan, Balikpapan dan Samarinda kembali memimpin dengan jumlah investor masing-masing 80.346 SID dan 77.347 SID.
Sementara itu, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) menunjukkan jumlah kontrak pembiayaan yang meningkat dengan eskalasi signifikan dari 2,2 juta kontrak menjadi 2,8 juta kontrak per Oktober 2025.
Total nilai outstanding pembiayaan tercatat Rp27,5 triliun dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) terkendali pada angka 2,09%.
Tidak ketinggalan, industri financial technology (fintech) terus memperluas jejak digitalnya di Kalimantan Timur.
Data per Agustus 2025 menunjukkan jumlah penerima pinjaman peer-to-peer (P2P) lending mencapai 457.200 akun, dengan outstanding pinjaman sebesar Rp1,4 triliun dan tingkat keterlambatan pembayaran di atas 90 hari (TWP90) sebesar 1,66%.
Lebih lanjut, kinerja industri asuransi baik jiwa maupun umum masih berada dalam koridor yang sehat.
Total klaim asuransi jiwa mencapai Rp992,7 miliar, sementara asuransi umum membukukan klaim sebesar Rp397,7 miliar pada Oktober 2025.
Adapun, kedua angka tersebut masih berada di bawah total premi yang terhimpun, yaitu Rp1,4 triliun untuk asuransi jiwa dan Rp960,3 miliar untuk asuransi umum yang mengindikasikan rasio klaim terjaga dan sustainabilitas industri yang terpelihara dengan baik.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442583/original/049154400_1765545512-20251212BL_Timnas_Indonesia_U-22_Vs_Myanmar_SEA_Games_2025-45.jpg)

