Stasiun Metro Taipei, Taiwan, menjadi target serangan bom asap dan penusukan pada Jumat (19/12). Insiden ini menewaskan empat orang, termasuk pelaku penyerangan.
Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai mengatakan serangan itu disengaja, meski motifnya belum jelas. Cho menambahkan, bahwa pelaku mengenakan masker dan melempar lima atau enam bom asap.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Kota Taipei, total empat orang dipastikan tewas, termasuk pelaku, seorang pria berusia 27 tahun. Sementara lima orang lainnya terluka.
Pihak berwenang meningkatkan keamanan di seluruh pulau sebagai respons terhadap serangan tersebut.
"Semua lokasi penting, termasuk stasiun kereta api, jalan raya, stasiun kereta bawah tanah, dan bandara mempertahankan tingkat kewaspadaan dan pengawasan yang tinggi," kata Cho, dikutip dari AFP, Sabtu (20/12).
Wali Kota Taipei, Chiang Wan-an, mengatakan pelaku melompat dari gedung. Ia menyebut pelaku diketahui menghindari wajib militer.
"Kami memahami bahwa tersangka melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung untuk menghindari penangkapan, dan telah dipastikan meninggal," kata Chiang.
Seorang saksi serangan mengatakan kepada jaringan lokal EBC News mengatakan bahwa dia melihat seorang pria berlari mendekat yang mengenakan masker gas dan rompi anti peluru.
"Awalnya saya pikir itu latihan, lalu saya melihat seseorang memegang pisau dan melempar granat asap," kata saksi tersebut, yang tidak menyebutkan namanya.




