Serangan jantung kerap dikaitkan dengan kebiasaan merokok, jarang berolahraga, atau pola makan yang buruk. Namun, mengutip dari laman Portsmouth Regional Hospital, ada sejumlah kebiasaan lain yang sering dilakukan sehari-hari dan tanpa disadari justru meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berikut tujuh kebiasaan sehari-hari yang memicu serangan jantung:- Terlalu Banyak Konsumsi Gula Olahan: Konsumsi gula olahan berlebih memiliki kaitan erat dengan penyakit jantung. Gula tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga memicu peradangan kronis dalam tubuh. Kondisi ini dapat mempercepat penumpukan lemak di perut, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sejak usia muda. Mengurangi makanan dan minuman manis, terutama yang berasal dari gula olahan, dinilai mampu menurunkan risiko gangguan jantung dalam jangka panjang.
- Terlalu Banyak Duduk: Duduk terlalu lama, baik saat menonton televisi, bekerja di depan layar, maupun dalam perjalanan panjang, berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Kebiasaan ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas, hingga diabetes. Kurangnya aktivitas fisik juga membuat tubuh lebih rentan mengalami penurunan metabolisme, yang berujung pada meningkatnya risiko serangan jantung.
- Tidak Menjaga Mental Health: Mental health atau Kesehatan mental ternyata berhubungan erat dengan kondisi jantung. Stres berkepanjangan, kecemasan, dan depresi dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh. Kadar kortisol yang tinggi berisiko memicu tekanan darah tinggi dan gangguan pembuluh darah. Penelitian menunjukkan, orang dengan depresi memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit jantung serta cenderung mengabaikan pola hidup sehat, seperti olahraga dan pola makan seimbang.
- Tidak Menjaga Kebersihan Mulut: Masalah gigi dan gusi yang tidak ditangani dapat berdampak serius pada jantung. Bakteri dari infeksi mulut dapat masuk ke aliran darah dan menempel pada katup jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan endokarditis, infeksi serius yang berpotensi mengancam nyawa. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan rutin memeriksakan diri ke dokter gigi menjadi langkah sederhana untuk melindungi kesehatan jantung.
- Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak dan Gula: Makanan tinggi lemak jenuh dan gula, seperti makanan gorengan dan olahan berat, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pola makan semacam ini berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, kolesterol jahat, serta risiko diabetes yang jadi faktor utama pemicu serangan jantung.
- Nikotin Dalam Bentuk Apapun: Nikotin tidak hanya berbahaya dalam rokok konvensional, tetapi juga dalam rokok elektrik atau vape. Zat ini dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat penyempitan arteri. Menghirup nikotin, baik melalui rokok, cerutu, maupun vape, merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner dan gangguan pembuluh darah perifer.
- Terlalu Sering Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri: Penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas, terutama jenis antiinflamasi nonsteroid (NSAID), perlu diwaspadai. Penggunaan dalam jangka panjang diketahui dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Meski obat ini aman jika digunakan sesuai anjuran, konsumsi berlebihan atau tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan dampak serius bagi jantung. (Portsmouth Regional Hospital/E-3)





