Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan masih terdapat sekitar 29 juta warga Indonesia yang belum memiliki rumah.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri akad massal 50.030 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci, Sabtu (20/12), di Serang, Banten.
“Hari ini saya merasa gembira walaupun saya sadar perjalanan masih jauh, cita-cita kita masih jauh 29 juta rakyat kita masih belum punya rumah,” kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, persoalan perumahan rakyat membutuhkan kerja keras dan kekompakan seluruh jajaran pemerintah, khususnya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, untuk mencari jalan keluar.
"Jadi, Pak Ara kerja keras, semua menteri kita kompak kita cari jalannya kalau ada kehendak, pasti ada jalan," ujarnya.
Prabowo menyebut Indonesia punya kekayaan sumber daya yang besar. Namun, tantangan utama selama ini adalah kemampuan dalam mengelola kekayaan tersebut secara optimal dan bertanggung jawab untuk kepentingan rakyat.
"Saudara-saudara negara kita kaya, tapi kita kadang-kadang harus koreksi diri kadang-kadang kita kurang pandai mengelola kekayaan kita sekarang, harus kita kelola dengan baik," ucap Prabowo.
Dia juga menekankan pentingnya kehadiran negara melalui penegakan hukum dan peraturan yang tegas, serta pemerintahan yang bersih sebagai persyaratan utama keberhasilan program pembangunan, termasuk sektor perumahan.
"Kita harus tegakkan hukum, tegakkan peraturan negara harus hadir," lanjut dia. "Tapi negara juga harus bersih pemerintah harus bersih pemerintah tidak bisa mengizinkan institusi-institusinya korup," sambung Prabowo.




