Jakarta, CNBC Indonesia - Arah pergerakan suku bunga global kini sudah mulai berubah. Bank sentral dunia yang sempat menurunkan suku bunga secara agresif kini mulai memperlambat laju pemangkasan. Jepang bahkan membuat dunia kaget dengan kebijakan suku bunga tahun ini.
Di awal periode, banyak bank sentral melakukan penurunan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan inflasi yang mulai mereda. Namun memasuki akhir 2025, banyak bank sentral yang memilih untuk bergerak lebih moderate dan berhati-hati.
Tren Pemangkasan Tidak Seagresif Bulan-Bulan SebelumnyaBeberapa bulan lalu, banyak pengamat pasar memperkirakan bahwa bank sentral di berbagai negara akan terus menurunkan suku bunga secara signifikan untuk mendorong pertumbuhan dan konsumsi. Namun data hingga Desember 2025 menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga global mengalami perlambatan, dengan mayoritas negara melakukan penurunan yang relatif moderat.
//FMG_Tag - IMPULSE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=impl'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - VIBE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=vibe'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - RC var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=rc'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - expandedFloor var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=sf'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); Data Pemangkasan Suku Bunga 2025Berikut adalah total pemangkasan suku bunga paling besar (dalam basis poin atau bps) serta posisi suku bunga terbaru di beberapa negara per Desember 2025:
Sepanjang tahun ini, Turki tercatat sebagai negara dengan pemangkasan suku bunga paling agresif, dengan total penurunan mencapai 800 basis poin (bps).
Namun memasuki Desember, posisinya tergeser oleh Ghana, yang kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 350 bps, meski lebih rendah dibandingkan pemangkasan pada Oktober yang mencapai 550 bps.
Langkah Ghana didorong oleh perbaikan prospek makroekonomi dan inflasi yang terus melandai, dengan inflasi tahunan turun ke level 8% pada Oktober 2025, terendah dalam lebih dari empat tahun dan berada di tengah rentang target bank sentral.
Saat ini, suku bunga acuan Ghana berada di level 18%, sementara Turki menurunkan suku bunga kebijakannya menjadi 38% dari 39,5% pada Desember 2025, menandai pemangkasan keempat berturut-turut. Meski tekanan inflasi mulai mereda seiring turunnya harga pangan dan inflasi November tercatat di 31,1%,
Bank Sentral Turki menegaskan kebijakan moneter ketat tetap dipertahankan hingga stabilitas harga tercapai, dengan setiap keputusan suku bunga akan diambil secara hati-hati dan berbasis data.
Sebagai negara ketiga paling atas, Bank Sentral Moldova turut memangkas suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin menjadi 5,0% pada 11 Desember 2025, menandai pemangkasan ketiga sepanjang tahun ini sekaligus melanjutkan sikap kebijakan moneter yang akomodatif.
Meski inflasi tahunan pada November masih berada di level 6,99%, di atas target bank sentral, tekanan harga diperkirakan mereda dan kembali ke kisaran target mulai Desember seiring solidnya pertumbuhan ekonomi.
Dengan dukungan kinerja industri dan perdagangan yang kuat, otoritas moneter menilai risiko inflasi kini lebih condong ke arah penurunan, meskipun ketidakpastian eksternal masih membayangi.
Tren ini mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga agresif yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya sepanjang 2025 mulai membuahkan hasil.
Menjelang akhir tahun, kondisi ekonomi di sejumlah negara menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sehingga semakin sedikit negara yang memangkas suku bunga, dan pemotongan yang dilakukan pun tidak lagi sebesar periode sebelumnya.
Jepang Membuat KejutanBank of Japan (BoJ) hari ini, Jumat (19/12/2025) secara bulat (unanimous) menaikkan suku bunga acuan jangka pendek sebesar 25 bps menjadi 0,75% pada rapat Desember. Level ini merupakan yang tertinggi sejak September 1995 atau dalam 30 tahun terakhir dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Langkah ini menjadi kenaikan suku bunga kedua sepanjang tahun ini, setelah kenaikan serupa pada Januari, Kebijakan ini sekaligus menegaskan pergeseran bertahap BoJ dari kebijakan moneter ultra-longgar yang telah berlangsung puluhan tahun.
BoJ menyatakan keyakinannya bahwa perusahaan akan terus memberikan kenaikan upah yang stabil pada 2026, seiring dengan membaiknya kinerja laba korporasi.
Meski demikian, dewan gubernur menegaskan bahwa suku bunga riil masih berada pada level "sangat negatif" dan kondisi keuangan secara keseluruhan masih longgar dan akomodatif, guna memastikan dukungan berkelanjutan bagi aktivitas ekonomi.
//
Para pembuat kebijakan kembali menegaskan bahwa jika proyeksi ekonomi yang disampaikan pada Oktober terwujud, dewan akan melanjutkan pengetatan kebijakan melalui kenaikan biaya pinjaman.
BoJ juga memproyeksikan bahwa inflasi inti akan melambat ke bawah target 2% secara tahunan hingga paruh pertama tahun fiskal 2026, sebelum secara bertahap kembali meningkat setelahnya.
Bagaimana dengan Indonesia?Bank Indonesia (BI) memilih menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu (17/12/2025).
Sepanjang tahun ini, BI sudah sangat agresif sebesar 125 bps dari 6,00% pada Desember 2024 menjadi 4,75% pada Desember 2025. Pemangkasan suku bunga sebesar 125 bps dalam satu tahun terakhir dilakukan pada 2020 di saat Indonesia diguncang pandemi Covid-19.
//
//
(dag/luc)


