Pemalang: Pabrik garmen kembali beroperasi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pabrik ini telah menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
Pabrik yang aktivitas produksinya sempat terhenti itu, kini dipimpin Wong Hang Bersaudara. Salah satu pemilik Wong Hang Bersaudara, Alfindra Amanda, menjelaskan visi dan misi perusahaannya selaras dengan visi pemerintah, khususnya terkait lapangan kerja.
“Visi dan misi kami sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, yakni membuka lapangan kerja, memperkuat produksi dalam negeri, membangun kemandirian bangsa, mengindonesiakan produk-produk lokal, serta membawa produk asli Indonesia ke mata dunia,” kata Alfindra dalam keterangannya, Sabtu, 20 Desember 2025.
Saat ini, pabrik tersebut telah menyerap 1.300 karyawan yang merupakan warga lokal, dengan target mencapai 1.500 karyawan pada akhir 2025. Selain pabrik garmen, Wong Hang Bersaudara memiliki beragam unit usaha yang mencakup pabrik sepatu, konstruksi dan mebel, MEP & K3, IT, dan advertising.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menekankan institusi Polri memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal garis kebijakan Presiden untuk menyejahterakan masyarakat dan buruh. Dia menyoroti pentingnya ketersediaan logistik dasar, seperti pakaian dan sepatu, bagi personel yang bertugas di lapangan.
“Keberadaan industri garmen domestik seperti Wong Hang Bersaudara sangat penting untuk memastikan kebutuhan dasar operasional, mulai dari baju hingga sepatu, dapat terpenuhi dengan cepat tanpa kendala logistik yang berarti,” ujar dia.
Baca Juga: Angka Pengangguran Terus Meningkat: Ini Jenis-jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan investasi merupakan prioritas utama di wilayah Jawa Tengah. Untuk mendukung iklim investasi, dia menjamin akan memberikan kemudahan dalam perizinan dan keamanan.
“Untuk mendukung iklim investasi yang kondusif, kami menjamin keamanan penuh dengan memastikan tidak adanya praktik premanisme serta memberikan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu (one gate system) guna menghilangkan birokrasi yang berbelit-belit,” kata Ahmad Luthfi.
Dia menjelaskan upaya tersebut telah membuahkan hasil, dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang tercatat mencapai 5,37 persen, melampaui rata-rata nasional.
“Fokus utama pemerintah provinsi adalah mendorong industri padat karya guna menyerap tenaga kerja secara masif, serta memperkuat peran sekolah vokasi dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mencetak sumber daya manusia yang kompetitif dan siap bekerja di pabrik-pabrik seperti milik Wong Hang Bersaudara,” ujar dia.




