Alissa Wahid: Konsesi Tambang Jadi Titik Konflik PBNU

kompas.com
10 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com – Putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, menyoroti konsesi tambang yang kini menjadi simpul konflik di pucuk kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pernyataan itu disampaikannya dalam acara Haul Ke-16 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025). Alissa mengatakan, sosok Gus Dur selalu diingat ketika PBNU menghadapi konflik internal.

"Hari-hari ini di kala seluruh warga NU sedang prihatin atas drama yang terjadi di pucuk kepemimpinannya, sudah pasti kita ingat Gus Dur," ucapnya.

Baca juga: Gus Yahya Hadiri Haul Gus Dur, Kena “Roasting” Inayah Wahid

Dia menjelaskan, dalam kepemimpinan Gus Dur, NU bergerak sebagai pemimpin gerakan masyarakat sipil, tidak hanya mengurus jamaahnya sendiri.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Alissa Wahid, haul gus dur, konsesi tambang, Gus Dur , konflik pbnu&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMC8yMzM5MTI2MS9hbGlzc2Etd2FoaWQta29uc2VzaS10YW1iYW5nLWphZGktdGl0aWsta29uZmxpay1wYm51&q=Alissa Wahid: Konsesi Tambang Jadi Titik Konflik PBNU§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Gus Dur juga menjalin kerja sama dengan pemuka agama lain untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat, terutama pada masa rezim Orde Baru yang kerap menindas rakyat atas nama pembangunan.

"Bahkan saat Gus Dur jadi Presiden pun, tidak ada kebijakan yang memberikan privilege ke NU. Jangankan merayu dengan memberi konsesi tambang, Gus Dur justru mengingatkan warga NU bahwa NU harus terus kritis kepada penguasa," ujar Alissa.

Alissa menambahkan, Gus Dur pernah bersedih lantaran NU saat ini lebih sibuk mencari kedekatan dengan penguasa daripada mencari berkah dari Allah.

"Dan sekarang kita lihat bahwa konsesi tambang menjadi simpul konflik besar pada kepemimpinan NU. Padahal Gus Dur menegaskan bahwa para Kyai dan Nyai NU tidak memikirkan keadaan mereka sendiri tetapi selalu memikirkan keadaan bangsa," imbuhnya.

Ia juga mengingatkan pesan Gus Dur agar NU tetap menjaga keseimbangan kekuasaan.

Baca juga: Haul Gus Dur ke-16 Angkat Tema “Dari Rakyat, Oleh Rakyat, untuk Rakyat”

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

"Kekuatan NU ada pada tradisi warganya yang selalu siap memberikan segala-galanya kepada negara. Semoga para pemimpin NU kembali tersadar, atas warisan mulia yang diembannya dari para masyaikh," tandas Alissa.

Sebagai informasi, saat ini PBNU tengah mengalami dualisme kepemimpinan. Kubu Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menunjuk Pj Ketua Umum PBNU yang baru, sementara kubu Ketum PBNU Gus Yahya menolak diberhentikan karena proses pemberhentian tidak melalui muktamar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Liga Putri Digelar di Bandung, Pemain Timnas Indonesia Putri Ungkap Rintangan Karena Minimnya Kompetisi
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Potensi Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 Desember 2025
• 10 jam laluberitajatim.com
thumb
KAI Hadirkan Livery Tematik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sejumlah Rangkaian Kereta
• 18 jam lalupantau.com
thumb
Leeds vs Crystal Palace: Skor 4-1, Calvert-Lewin Menggila di Elland Road
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Dinkes Agam Pastikan Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak Terus Berjalan
• 13 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.