Jakarta, tvOnenews.com - Dugaan serangan siber sempat dialami oleh media Voice Indonesia berkaitan dengan pemberitaan isu buruh migran dan menyebarluaskan laporan CATAHU SBMI 2025 terkait perdagangan orang, kerja paksa, dan pelanggaran hak asasi buruh migran.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) turut mengecam dugaan serangan siber terhadap website Voive Indonesia saat menerbitkan laporan CATAHU SBMI 2025.
Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarno mengatakan serangan ini bukan sekedar persoalan teknis belaka.
"Ancaman serius terhadap kebebasan pers, hak atas informasi, dan kerja-kerja advokasi HAM," katanya, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).
Hariyato menjelaskan serangan siber dipandang sebagai bagian dari pola pembungkaman terhadap suara kritis yang mengungkap praktik eksploitasi serta kegagalan negara dalam melindungi buruh migran.
Pihaknya pun menyatakan solidaritas penuh kepada Voice Indonesia.
"Intimidasi digital tidak akan menghentikan perjuangan membongkar praktik perdagangan orang dan eksploitasi buruh migran," tegas Hariyanto.
Sementara dari sejumlah sumber informasi yang didapati, tim Redaksi VoiceIndonesia.co menyampaikan bahwa gangguan akses situs mereka merupakan serangan siber sistematis yang mulai terjadi pada Jumat, 19 Desember 2025 pukul 10.09 WIB menyusul pemberitaan mendalam terkait Peringatan Hari Migran Internasional.
"Gangguan tersebut sempat memunculkan notifikasi “Your country is not allowed to access this resource," ungkap Pemimpin Redaksi voiceindonesia.co, Anton Sahadi dikutip pada Sabtu (20/12/2025).(raa)



