Kota Batu Bakal Diserbu Wisatawan Nataru, Polisi Siapkan One Way

metrotvnews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Batu: Lonjakan wisatawan kembali membanjiri Kota Batu saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Mengantisipasi kemacetan parah hingga potensi bencana alam di jalur wisata, polisi menyiapkan skema lalu lintas khusus, mulai dari sistem satu arah (one way) hingga pasang surut.

Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengatakan, pola pengamanan tahun ini dirancang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dua aspek utama menjadi perhatian, yakni kelancaran arus wisata dan keamanan jalur yang berada di kawasan rawan bencana.

“Fokus kami bukan hanya pada kemacetan, tetapi juga keamanan jalur akses menuju destinasi wisata yang masuk dalam peta rawan bencana,” tegas AKBP Andi Yudha Pranata, Minggu 21 Desember 2025.

Wisata Jatim Park, di Batu, Malang. (Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq)

Polres Batu menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memetakan dan mengantisipasi titik-titik krusial, salah satunya di wilayah Pujon serta jalur penghubung menuju Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pos khusus disiagakan lengkap dengan alat berat untuk mempercepat penanganan apabila terjadi tanah longsor atau banjir yang berpotensi memutus akses jalan.

Selain kesiapsiagaan personel, pengamanan Nataru juga didukung pemanfaatan data cuaca. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan di Kota Batu diperkirakan meningkat pada siang hingga sore hari. Informasi cuaca akan diperbarui secara berkala setiap 10 menit.

Baca Juga :

Libur Nataru ke Jatim Park? Ini Harga Tiket Terbaru Jatim Park 1–3
Sementara itu, untuk mengurai kepadatan lalu lintas, petugas pemantau akan berkoordinasi dengan tim di pos pengamanan untuk melakukan penanganan cepat. Kapolres menyebut metode ini sebagai rekayasa lalu lintas sederhana.

“Yang dimaksud rekayasa sederhana seperti pemasangan water barrier untuk mencegah crossing, converging maupun diverging di persimpangan. Kemudian, juga bisa dengan menerjunkan petugas langsung ke lokasi kepadatan untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas. Sehingga, tundaan yang terjadi bisa segera terurai,” jelas Andi.

Kepadatan kendaraan di sepanjang jalan menuju Kota Batu, Jawa Timur, saat libur panjang. Foto: Metrotvnews.com/Miski (Miski)

Pola rekayasa lalu lintas tersebut telah diterapkan di sejumlah titik rawan macet saat libur nataru, seperti Simpang Tiga TMP, ruas Jalan Abdul Gani menuju Jalan Suropati, serta jalur keluar Singosari atau Jalan Trunojoyo. Tak hanya fokus di dalam kota, Polres Batu juga memperkuat sinergi dengan Polresta Malang Kota dan Polres Malang.

“Mengingat masing-masing daerah juga memiliki peran penting dalam membantu mengatasi persoalan macet,” ungkap Andi.

Andi menjelaskan, terdapat dua skema rekayasa lalu lintas yang disiapkan apabila terjadi lonjakan kendaraan secara signifikan pada puncak libur Nataru. Kedua skema tersebut adalah sistem pasang surut dan sistem satu arah (one way).

Baca Juga :

Puluhan Ribu Kendaraan Tiba di Bandung Jelang Natal 2025
Sistem pasang surut dilakukan dengan pola dua jalur naik dan satu jalur turun. Artinya, empat lajur yang semula terdiri dari dua arah naik menuju Kota Batu dan dua arah turun akan diubah menjadi tiga lajur naik dan satu lajur turun.

“Sistem ini dijalankan mulai simpang tiga Pendem sampai Simpang Tiga Jalan Dewi Sartika,” ujar Andi.

Rekayasa lalu lintas di GT Singosari/Satlantas Polres Malang

Sementara itu, penerapan sistem one way akan diberlakukan di kawasan Pertigaan Pendem. Pengendara dari arah Malang maupun Surabaya yang hendak menuju Kota Batu akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno. Pertigaan Pendem sendiri merupakan titik temu arus wisatawan dari Surabaya ke Kota Batu serta dari Malang menuju Batu dan sebaliknya.

Ketika one way diterapkan, kendaraan dari Kota Batu menuju Jalan Ir Soekarno akan dialihkan ke jalur alternatif. Pengendara tujuan Surabaya diarahkan melalui Jalan Wukir di sisi Batu Town Square (Batos), sedangkan kendaraan menuju Kota Malang dialihkan melalui Jalan Oro-Oro Ombo.

“Kedua skema ini akan diterapkan ketika kepadatan arus lalu lintas sudah cukup parah. Ada beberapa indikator yang menjadi penentu apakah rekayasa lalu lintas ini diberlakukan atau tidak,” pungkas Andi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lithuania Nyatakan Siap Berdamai dengan Belarus
• 4 jam laluidntimes.com
thumb
Jenius tapi kocak, 11 potret akal-akalan bapak-bapak saat di tempat umum ini bikin geleng kepala
• 9 jam lalubrilio.net
thumb
Mendengar Kesaksian dalam Sidang, Aditya Zoni Yakin Ammar Zoni Tak Bersalah
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Libur Nataru, Pembatasan Truk Besar di Jatim Berlaku hingga Awal Januari 2026
• 15 jam lalukompas.tv
thumb
Membaca Warisan Politik Hijau Megawati Soekarnoputri
• 11 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.