Purbaya Jawab Isu Shortfall Pajak: Akibat Perlambatan Ekonomi

idxchannel.com
11 jam lalu
Cover Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait potensi tidak tercapainya target penerimaan pajak (shortfall) pada tahun anggaran 2025.

Purbaya Jawab Isu Shortfall Pajak: Akibat Perlambatan Ekonomi. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait potensi tidak tercapainya target penerimaan pajak (shortfall) pada tahun anggaran 2025. 

Fenomena ini dinilai sebagai konsekuensi logis dari melambatnya aktivitas ekonomi nasional yang terjadi sejak kuartal pertama hingga Agustus 2025.

Baca Juga:
Dukung Industri Mebel, Purbaya Pertimbangkan Kucurkan Insentif Lewat LPEI

Purbaya menegaskan bahwa risiko rendahnya setoran pajak berbanding lurus dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di lapangan.

"Itu waktu ekonomi melambat kuartal-I 2025 sampai bulan Agustus, kenapa Anda nggak protes? Ketika ekonomi melambat, pasti itu otomatis risiko (shortfall) itu ada," ujar Purbaya usai konferensi pers APBN KiTA, dikutip Minggu (21/12/2025).

Baca Juga:
Prabowo Panggil Purbaya ke Istana, Bahas Dana Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera

Meski menghadapi tekanan, pemerintah memastikan tetap melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga stabilitas kas negara. Perbaikan sistem pemungutan di Direktorat Jenderal Pajak serta optimalisasi pada sektor Bea dan Cukai terus dijalankan agar defisit anggaran tetap berada dalam batas aman.

"Tapi kita kendalikan semuanya, kita perbaikin pengumpulan pajak, bea cukai, dan lain-lain," tegasnya.

Baca Juga:
Purbaya Soal Baju Sisa Ekspor untuk Bantuan Bencana Sumatera: Belum Ada Permohonan Resmi

Ia menambahkan bahwa meskipun ada tekanan, defisit masih terjaga sesuai target.

“Yang ada sih sedikit tahun ini, apalagi nggak kita bisa kendalikan defisit-nya," imbuhnya.

Purbaya menyatakan bahwa performa pajak saat ini adalah cerminan dari kondisi sembilan bulan pertama 2025 yang tidak bisa diubah secara instan.

“Jadi, ini kan dampak yang kemarin. Kita nggak bisa hilangin kan yang 9 bulan pertama tahun ini," tuturnya.

Menatap tahun depan, Bendahara Negara ini optimis akan ada perbaikan kinerja fiskal yang signifikan seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif.

“Yang jelas tahun depan semuanya akan lebih baik lagi. Apalagi saya akan dorong ekonomi tumbuh hingga 6 persen," ucap Purbaya.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai kemungkinan adanya penarikan pajak secara agresif guna mengejar target di sisa tahun ini, Purbaya menepis kabar tersebut. Ia menjamin pemerintah tidak akan melakukan langkah luar biasa dalam pemungutan pajak hingga tutup tahun.

"Nggak ada, santai. Biasa-biasa aja penarikannya," tukas Purbaya.

Sebagai informasi, realisasi penerimaan pajak hingga November 2025 tercatat sebesar Rp1.634,43 triliun. Angka ini setara dengan 74,65 persen dari total target APBN 2025 yang dipatok senilai Rp2.189,3 triliun. (Wahyu Dwi Anggoro)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gelapkan Rp216 Juta untuk Gaya Hidup Mewah, Pegawai di Jakbar Terancam 4 Tahun Penjara
• 12 jam lalupantau.com
thumb
Nilai Industri AI China Tembus Rp2.800 Triliun pada 2025
• 19 jam laluidxchannel.com
thumb
Pemerintah Akan Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil, Rampung Januari 2026
• 4 jam laludetik.com
thumb
Telkomsel Raih Penghargaan Global Setelah Garap Proyek AI Ini
• 16 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Jelang Nataru, Satgas Pangan Kuningan Sidak Pasar Tradisional
• 9 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.