KM Maulana 30 terbakar di Perairan Selatan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Sabtu (20/12). Delapan orang Anak Anak Buah Kapal (ABK) masih hilang hingga Minggu (21/12).
Sementara 25 penumpang berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi.
Sebelum operasi dimulai, tim SAR gabungan melaksanakan briefing dan koordinasi lintas sektor. Pencarian dilakukan berdasarkan Rencana Operasi SAR H.2 serta perhitungan SAR Map Prediction untuk menentukan arah dan luas area pencarian yang paling memungkinkan.
"Pada hari kedua ini, area pencarian mencapai radius 26,26 Nm atau sekitar 42,2 km. Untuk mengoptimalkan pencarian, area dibagi menjadi dua sektor, yakni SRU 1 menggunakan KN SAR 224 Basudewa dan SRU 2 menggunakan KM Maulana VII, dengan pola pencarian laut terstruktur," demikian keterangan tim Basarnas.
Selain penyisiran laut, unsur SAR gabungan juga melakukan pencarian di wilayah pesisir, termasuk penyisiran sepanjang pesisir Tambling dan perairan sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan kapal hiu fiber milik Tambling Wildlife Nature Conservation.
Namun, operasi sempat dihentikan sementara akibat cuaca buruk di lokasi pencarian. Setelah kondisi memungkinkan, pencarian kembali dilanjutkan pada siang hari.
"Hingga sore hari, hasil pencarian belum membuahkan temuan sehingga operasi dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pada hari ketiga (H.3) sesuai rencana operasi berikutnya," katanya.
Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal dengan tetap memperhatikan keselamatan seluruh personel di lapangan.
“Hasil pencarian hari ke 2 sampai sore ini masih nihil dan sempat dihentikan pada siang hari karena cuaca yang kurang mendukung, angin kencang 20 knots dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter sampai 3 meter. Meskipun cuaca menjadi kendala, seluruh unsur SAR tetap siaga dan pencarian akan dilanjutkan sesuai rencana,” ujar Deden.
"Kami berharap doa restu dari seluruh masyarakat agar kami dapat segera menemukan 8 ABK dan mengevakuasi dalam keadaan selamat.", tutup Deden.
Operasi SAR melibatkan unsur Basarnas, Polairud Mabes Polri, Polairud Polda Lampung, TNI AL, serta unsur masyarakat dan relawan setempat.
Kantor SAR Lampung memastikan informasi perkembangan operasi SAR akan terus disampaikan kepada publik secara berkala.
Berikut identitas 8 ABK yang masih hilang:
1. M. Rifky Isna 22 tahun asal Pekalongan
2. Fattahillah 30 tahun asal Pekalongan
3. Syaiful Parno Majid 46 tahun asal Pekalongan
4. M. Yusron muttaqo 33 tahun asal Pekalongan
5. Rasmat 46 asal Pekalongan
6. Agus Ramadlon 47 tahun asal Pekalongan
7. Mujahidn 39 asal Pekalongan
8. Syahrudin Dirwanto 22 tahun asal Depok



