Cita-cita Ustaz Jazir Sebelum Meninggal: Uang Pensiun Pengabdi Masjid

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir ASP, meninggal dunia di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (22/12).

Putra bungsu Ustaz Jazir, Haidar Muhammad Tilmitsani, mengatakan ada satu cita-cita Ustaz Jazir yang belum terwujud.

"Beliau kan pengin masjid kalau bisa semua masjid yaitu punya namanya wakaf produktif, begitu," kata Haidar ditemui di Masjid Jogokariyan.

Infak masjid tidak habis untuk bangunan tetapi bisa digunakan untuk masyarakat. Sementara wakaf produktif seperti badan usaha masjid bisa untuk operasional masjid dan pensiunan bagi pengabdi masjid.

"Wakaf produktifnya, badan usaha milik masjidnya itu bisa untuk operasional masjid, dan juga untuk memberi pensiun bagi para pengabdi di masjid," cerita Haidar.

"Kalau PNS kan punya pensiun, ya. Kalau mereka yang mengabdi, Ustaz, itu kan mungkin nggak punya pensiun. Ini cita-cita beliau itu membangunkan wakaf produktif," jelasnya.

Ustaz Jazir juga memberi pesan ke pengurus Masjid Jogokariyan. "Nggak sekadar ngurusin bangunan, tetapi kita itu sedang membangun peradaban. Jadi, bagi teman-teman semuanya yang mungkin sempat pernah terinspirasi oleh bapak saya, begitu, mari bersama-sama kita teruskan perjuangannya," katanya.

Sebelum meninggal dunia, Ustaz Jazir kerap mengigau yang isinya tentang amal saleh dan tentang perjuangan.

"Kemarin aja masih ngomongin ini nih, 'Lagi aku tuh lagi mau bagi-bagi bantuan buat ke Sumatera,' gitu," katanya.

Ustaz Jazir meninggal dunia pukul 04.00 WIB. Dia dirawat di rumah sakit sejak kemarin.

"Kalau kronisnya itu kan diabetes, ya. Diabetes, kemudian ada hipertensi juga. Terus ya, komplikasinya di ginjal. Jadi, selama 45 hari ini, dari tanggal 6 November itu memang pas betul-betul sudah ginjalnya fungsinya sangat menurunlah, bahasanya seperti itu," katanya.

Ustaz Jazir rencananya dimakamkan di Makam Karangkajen pada nanti siang. Saat ini jenazah masih disemayamkan dan disalatkan oleh para pelayat di Masjid Jogokariyan.