Omzet Perajin Telur Asin Naik 3000-4000 Persen Gara-gara Program MBG

liputan6.com
11 jam lalu
Cover Berita

Liputan6.com, Jakarta - Yayak Surayak tak pernah mengira, jika usaha beternak itik dan membuat telur asin yang dilakukannya ternyata bisa mensejahterakan keluarga dan warga sekitar. Sebab, selama ini ia hanya bisa menjual 100-200 butir telur asin dalam seminggu dan sekarang setelah menjadi pemasok dapur MBG ia bisa menjual 3000-5000 butir tiap Minggu atau naik 2900-4900 persen.

“Alhamdulillah, sejak adanya MBG di sini, peternak itik seperti kami menjadi sangat terbantu. Kalau selama ini kami hanya bisa menjual 100 sampai 200 butir telur per minggu, sekarang sekali kirim bisa 3.000 sampai 5.000 butir telur asin dan langsung dibayarkan,” kata Yayak saat ditemui di rumahnya, di Dusun Penjalinan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu, akhir pekan lalu.

Advertisement

Usaha pembuatan telur asin yang diupayakan Yayak juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Jika semula cukup membuat telur asin sendirian, ia kini tak mampu lagi mengerjakannya dengan tenaga sendiri. Kini ia mulai mempekerjakan ibu-ibu tentangga di sekitar rumahnya.

“Sekarang ada 4 sampai 5 orang yang membantu, sementara satu orang lagi untuk packing,” ujarnya.

Telur asin untuk menu MBG yang diminta SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) biasanya yang tidak terlalu asin. Karena itu prosesnya menjadi lebih cepat. Jika telur asin yang dijual di pasar umum biasanya memerlukan waktu 12 sampai 15 hari untuk pengasinan, telur asin untuk MBG hanya memerlukan waktu 7 sampai 8 hari. “Waktu pengasinannya lebih cepat, supaya tidak terlalu asin,” kata Yayak.

Dengan bertambahnya permintaan telur asin dari beberapa dapur MBG di Kecamatan Sumber Sari, Yayak mulai berpikir untuk menyiapkan stok telur yang lebih banyak. Karena itu dia kini mulai memperbesar kandang dan menambah jumlah itik yang dipeliharanya. “Kita tambah bebeknya, kita kembangkan usaha peternakannya dulu,” ujarnya.

Karena peningkatan omset penjualan telur itik yang dia rasakan, Yayak sangat berharap agar program MBG terus berlanjut. “Sebab, perajin kecil seperti saya ini sangat terbantu, karena omsetnya naik sampai 3000 persen, perputarannya cepat, dan sampai ke kami-kami ini. Selain itu, banyak warga yang bisa bekerja,” kata lelaki itu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menkomdigi Meutya Hafid Raih Wonder Mom Awards 2025, Sebut Era Digital Beri Ruang Inklusif bagi Perempuan
• 38 menit laluwartaekonomi.co.id
thumb
Foto: Bali United Bungkam PSBS Biak Tiga Gol Tanpa Balas
• 2 jam lalukumparan.com
thumb
Anggota Geng Kriminal di El Salvador Divonis Penjara Ratusan hingga Ribuan Tahun
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Soal Tata Kelola Pemda Berbasis HAM, Belajarlah dari Wonosobo dan Manggarai Barat
• 6 jam lalukompas.id
thumb
Apakah Jangkauan Praktik Pengambilan Organ Tubuh Partai Komunis Tiongkok Meluas ke Afrika? Lebih dari 100 Mayat yang Dimutilasi Ditemukan
• 8 jam laluerabaru.net
Berhasil disimpan.