Musim Libur Tiba, Ini Cara Lawan Parkir Liar di Bandung

Kota Bandung, Jawa Barat, kembali dipadati wisatawan saat masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Namun, di balik ramainya destinasi ini, pungutan dan parkir liar masih menjadi masalah klasik yang kerap menganggu pengunjung. Ini sejumlah langkah sederhana saat menghadapi praktik itu.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunggah sebuah video di akun instagram miliknya pada Senin (22/12/2025) pagi. Video itu menunjukkan keberanian beberapa wisatawan yang menggunakan mobil saat menghadapi aksi pungutan liar di Jalan Braga.

Tampak seorang mengaku juru parkir meminta uang parkir ke wisatawan itu senilai Rp 15.000. Pungutan ini tidak sesuai dengan biaya parkir Rp 5.000 per mobil di kawasan sekitar Asia-Afrika tersebut.

Video yang diunggah Dedi pun viral di kalangan warganet. Dalam waktu lima jam saja, postingan ini ini ditonton 1,2 juta kali dan disukai 53.846 warganet.

Di kolom komentar postingan itu, keluhan warganet bermunculan. Mereka mengaku sering menjadi korban pungli di berbagai destinasi wisata Kota Bandung.

"Saya pernah parkir di Braga (bayar) Rp 20.000," ungkap arnie.ibuhebat, salah satu akun Instagram di kolom komentar.

Akun lainnya, ujangprdi dalam komentarnya mengaku, sudah berulang kali kasus pungli dilaporkan namun belum ditindak tegas.

"Dishub hingga Satpol PP hanya bertindak jika laporannya viral, " tutur dia.

Dari hasil penelusuran Kompas, peristiwa ini terjadi pada 18 November 2025. Pihak berwajib telah menangkap pelakunya.

Dedi mengunggah kembali video itu untuk mengingatkan pemda setempat mengantisipasi pungli saat liburan Natal dan Tahun Baru tahun ini. Di Jabar, Kota Bandung menjadi salah satu yang rawan pungli.

Dari data Pemkot Bandung, rata-rata kunjungan wisatawan ke Kota Bandung selama ini mencapai sekitar 700 ribu orang per bulan. Khusus untuk Desember 2025, jumlah pengunjung diperkirakan mencapai sekitar 1 juta orang.

"Saya sudah hubungi Pak Walikota Bandung terkait peristiwa ini. Kota Bandung dan semua daerah lain di Jawa Barat harus bersih dari segala jenis pungli, " kata Dedi.

Tak ada cara lain menghadapi praktik pungli keberanian. Meski demikian, ada sejumlah cara bagi wisatawan mencegah pungli saat berkunjung ke tempat wisata Kota Bandung.

Yoyo (75), juru parkir yang sudah bertugas puluhan tahun di Jalan Braga, saat ditemui pada Senin siang, misalnya, tak segan berbagi tips menghadapi pungli.

Dengan mengenakan rompi khusus dari Pemkot Bandung berwarna merah jingga, dia memaparkan, terdapat setidaknya dua cara mencegah pungli.

Pertama, pengunjung harus melihat apakah juru parkir mengenakan rompi khusus dari Pemkot Bandung. Cara kedua, meminta juru parkir menunjukkan tanda pengenal sebagai resmi bagian dari Pemkot Bandung.

"Di Braga sudah terdapat mesin parkir digital. Saya biasanya mendampingi pengunjung menggunakan mesin e-parkir untuk mencegah pungli, " tuturnya.

Fitri (40), salah seorang wisatawan yang berkunjung ke Braga bersama suami dan dua anaknya berharap tak ada lagi pungli di destinasi wisata Bandung.

"Saat berlibur, wisatawan ingin merasakan momen yang menyenangkan dengan nyaman. Salah satunya tak ada pungli di tempat wisata tersebut, " harapnya.

Kepala Dishub Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah praktik parkir liar yang kerap muncul saat liburan Natal dan Tahun Baru di Kota Bandung.

Ia menuturkan, Dishub Kota Bandung akan menyiapkan kantong-kantong parkir resmi lengkap dengan petugas di tempat ibadah, kawasan wisata, dan pusat keramaian.

Selain itu, Dishub Kota Bandung juga memasang spanduk penanda parkir resmi dan imbauan kepada masyarakat. Masyarakat diingatkan untuk meminta karcis retribusi parkir.

"Jika tidak mendapatkan karcis resmi dari Pemkot Bandung, maka parkir tersebut gratis,” ucapnya.