Madiun, tvOnenews.com - Acara diskusi untuk mengulas buku berjudul Reset Indonesia dibubarkan aparat gabungan pemerintah dan kepolisian Sabtu malam (20/12). Kejadian itu berlangsung di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kabupaten Madiun.
Buku Reset Indonesia yang merupakan karya kolektif Tim Indonesia Baru dan ditulis oleh Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu. Bedah buku digelar terbuka untuk umum dengan tujuan menggali ide dan gagasan anak muda untuk Indonesia ke depan.
Namun, situasinya justru memanas setelah sejumlah aparat gabungan setempat mendatangi lokasi dan membubarkan kegiatan bedah buku tersebut. Sejumlah peserta yang baru tiba diminta pulang. Sementara yang sudah berkumpul disuruh membubarkan diri.
Saat kejadian, panitia mengaku mendapat tekanan langsung dari aparat kecamatan dan kepolisian untuk menghentikan acara. Ketua panitia Gizzatara menuturkan bahwa pembubaran terjadi saat persiapan acara hampir rampung. Ia didatangi perwakilan pemerintah kecamatan bersama aparat kepolisian dan meminta agar acara segera dibubarkan.
“Pak Camat Madiun secara tegas melarang kegiatan diskusi di Pundensari dan meminta acara ini dibubarkan,” ujar Gizzatara kepada wartawan.
Gizzatara menjelaskan panitia telah mengirim surat pemberitahuan ke Polsek Nglames sebelum acara digelar. Namun intervensi tetap terjadi bahkan ada aparat yang melarang kehadiran Dandhy Laksono sebagai penulis sekaligus narasumbernya.
“Kami menyayangkan sikap aparat yang terasa berlebihan. Kegiatan ini murni diskusi dan bedah buku tanpa agenda politik apapun atau provokatif,” imbuhnya.
Salah satu penulis buku, Dandhy Laksono menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, bedah buku Reset Indonesia telah digelar di 47 kota di Indonesia dan baru kali ini dibubarkan.
“Baru kali ini diskusi Reset Indonesia dibubarkan. Sebelumnya di Madiun berjalan lancar. Saya mewakili para penulis berterima kasih ke panitia yang sudah berusaha maksimal,” ungkap Dandhy.
Menanggapi hal tersebut Kapolsek Nglames AKP Gunawan membantah telah membubarkan kegiatan diskusi dan bedah buku Reset Indonesia. Menurutnya, yang meminta menghentikan acara tersebut adalah pihak kecamatan.
“Kami persuasif. Bahkan kami sudah berkoordinasi dengan panitia agar acara itu bisa selesai pukul 22.00 WIB”. tegasnya.



