JAKARTA, KOMPAS.TV - Jakarta menyambut 2026 dengan cara berbeda. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan menggelar perayaan malam Tahun Baru secara lebih sederhana, tanpa pesta kembang api, dan hanya di delapan lokasi resmi yang tersebar di lima wilayah kota.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap warga di berbagai daerah, terutama Sumatera yang tengah terdampak bencana.
Keputusan tersebut sekaligus menegaskan arah baru perayaan publik di ibu kota: tetap meriah, namun lebih beradab dan berempati.
Jakarta tetap menyapa pergantian tahun, tetapi dengan pesan kebersamaan dan kepedulian sosial yang kuat.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan, penyambutan Tahun Baru 2026 tetap digelar.
Karena Jakarta memiliki peran strategis sebagai ibu kota sekaligus kota global yang menjadi sorotan dunia.
Namun, pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi nasional yang sedang berduka.
Baca Juga: [Full] Polisi Ungkap Ribuan Kasus Narkoba dengan 387 Kilogram Barang Bukti
Resmi Ditetapkan Delapan Titik, Bundaran HI jadi Pusat Perayaan
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya menyiapkan 14 lokasi perayaan. Tetapi setelah evaluasi, jumlah itu dipangkas menjadi delapan titik.
Panggung utama akan dipusatkan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
“Sebelumnya dipersiapkan sebanyak 14 titik, akhirnya diputuskan menjadi 8 titik. Titik utamanya nanti ada di Bundaran HI,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta, Senin (22/12) mengutip Antara.
Pramono dijadwalkan hadir langsung di Bundaran HI bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Sekretaris Daerah Jakarta Uus Kuswanto, serta jajaran Pemprov lainnya.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV
- Tahun Baru 2026
- Jakarta
- Pemprov DKI
- Pramono Anung
- Bundaran HI
- Kembang Api



