Wall Street Menghijau Ditopang Lonjakan Harga Saham Teknologi Berbasis AI

katadata.co.id
9 jam lalu
Cover Berita

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (22/12) didorong oleh kenaikan saham-saham perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Indeks S&P 500 naik 0,64% ke level 6.878,49 dan mencatatkan kenaikan tiga hari beruntun. Dow Jones Industrial Average bertambah 227,79 poin atau 0,47% ke posisi 48.362,68, dan Nasdaq Composite naik 0,52% menjadi 23.428,83.

Saham-saham sektor AI menjadi penopang utama pergerakan pasar. Nvidia menguat lebih dari 1% setelah Reuters melaporkan rencana Nvidia untuk memulai pengiriman chip H200 ke Cina pada pertengahan Februari 2026. Saham Micron Technology melonjak sekitar 4%, hingga Oracle naik lebih dari 3%.

Meski begitu, pergerakan Wall Street sepanjang pekan bervariasi. Reli saham teknologi di akhir pekan mendorong S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan pekan positif ketiga dalam empat pekan terakhir. Sebaliknya, Dow Jones menghentikan tren kenaikan tiga pekan beruntun, meski masih mencatatkan kinerja terbaik sepanjang bulan ini.

Investor masih perlu mencermati reli lanjutan saham AI menjelang akhir tahun. Hal itu di tengah rotasi ke saham-saham berharga yang lebih murah akibat kekhawatiran valuasi sektor teknologi yang dinilai sudah tinggi. Selain itu, pasar juga masih meragukan potensi terjadinya reli Santa Claus, seiring kesulitan S&P 500 bertahan di level teknikal kunci.

Wakil Kepala Investasi Prime Capital Financial, Will McGough, menilai kurangnya sentimen baru yang berpotensi menggerakkan pasar membuat investor menaruh harapan terjadinya reli Santa Claus. Menurutnya, dari sisi pasar, tidak banyak faktor yang akan memengaruhi pergerakan dalam waktu dekat sehingga ekspektasi terhadap reli akhir tahun masih cukup beralasan.

McGough justru menyebut perhatiannya saat ini tertuju pada level penutupan pasar, terutama dengan indeks S&P 500 yang mendekati level psikologis 7.000. Sepanjang 2025, indeks tersebut naik sekitar 17%, setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan lebih dari 24% pada 2023 dan lebih dari 23% pada 2024.

Dengan potensi mencatatkan kenaikan 20% selama tiga tahun berturut-turut, McGough optimistis terhadap prospek pasar tahun depan. Meski demikian, ia mengingatkan investor untuk bersiap menghadapi volatilitas.

“Pasar memperkirakan pertumbuhan laba sebesar 14% untuk 2026-2027, yang merupakan angka yang besar, tetapi akan ada hambatan di sepanjang jalan,” kata McGough dikutip CNBC, Selasa (23/12). 

Sementara itu, Bursa Efek New York (NYSE) akan menutup perdagangan lebih awal pada Rabu pukul 13.00 waktu setempat menjelang malam Natal, serta akan libur penuh pada Kamis untuk memperingati Hari Natal.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Koperasi Tambang Rakyat Mandailing Natal Jadi Solusi Legalitas Penambang Lokal
• 4 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Sebut Prabowo Tak Punya Lahan Sawit, Hashim Sentil Orang-Orang Jahat Penyebar Fitnah
• 5 jam lalujpnn.com
thumb
Kronologi Fadli Zon Dituding Lecehkan Adat Keraton oleh Putri Solo GKR Timoer, Imbas Masuki Tempat Sakral Ini
• 8 jam lalugrid.id
thumb
Puan Maharani Ajak Perempuan Jaga Lingkungan dan Keberlanjutan Bumi
• 7 jam lalumediaindonesia.com
thumb
5 Fakta Bareskrim Bongkar Narkoba Rp 60 M saat DWP di Pulau Dewata
• 7 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.