Grid.ID - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon dituding melecehkan adat keraton oleh penghageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Pakubuwono XIV Purboyo, GKR Panembahan Timoer Rumbai. Tudingan itu dilontarkan GKR Timoer lantaran Fadli Zon menaiki tempat sakral yang bernama Panggung Songgo Buwono.
Adapun insiden itu terjadi saat acara peresmian revitalisasi di Keraton Solo. Acara itu digelar pada Selasa (16/12/2025) malam.
Meski begitu, hal tersebut dibantah oleh Pakubuwono XIV Hangabehi. Ia menyebut kehadiran Fadli Zon di acara tersebut sudah sesuai aturan.
Lantas bagaimana kronologi Fadli Zon dituding lecehkan adat keraton oleh Putri Solo GKR Timoer? Simak penjelasannya.
Kronologi Fadli Zon Dituding Melecehkan Adat Keraton oleh Putri Solo GKR Timoer
Seperti diketahui, Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menuai kritik dari putri sulung Pakubuwono XIII, GKRP Timoer Rumbai, setelah naik ke Panggung Songgo Buwono saat peresmian revitalisasi di Keraton Solo, Selasa (16/12/2025) malam.
Menurut GKRP Timoer, sikap Fadli Zon dianggap melecehkan adat keraton. Bukan tanpa sebab, hal itu karena yang diperbolehkan naik atau masuk adalah raja yang bertakhta atau utusannya yang sudah disumpah.
"Menurut saya itu pelecehan, pelecehan adat," ujar GKRP Timoer, Rabu (17/12/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
"Setahu kami itu tempat sakral, yang dipergunakan hanya untuk raja dan orang-orang yang sudah disumpah raja untuk melakukan upacara adat," jelasnya.
Sekadar informasi, saat peresmian revitalisasi di Keraton Solo itu, Fadli Zon naik ke Panggung Songgo Buwono. Tak sendiri, ia naik bersama Pakubuwono XIV Hangabehi dan sejumlah kerabat.
Namun, dalam momen itu, Pakubuwono XIV Purbaya tidak terlihat hadir. Berdasarkan pengakuan GKRP Timoer, Pakubuwono XIV Purbaya memang tidak diundang ke acara tersebut.
Panitia disebut hanya mengundang dirinya dan Prameswari Dalem GKR Pakubuwono XIII. Ia sendiri sempat meminta undangan tambahan namun tak direspon oleh panitia. Oleh karena itu, ia memilih absen dalam acara tersebut.
"Yang kami terima itu undangan hanya dua, untuk GKR Pakubuwono dan saya. Memang Sinuhun XIV atau Gusti Purbaya yang mereka sebut tidak ada. Tidak diundang, benar-benar tidak diundang," tutur GKRP Timoer, masih dari TribunSolo.com.
"Saya minta untuk Gusti Dipo dan Gusti Devi saja tidak dikasih. Gusti Mangkubumi ada, tapi adik saya yang satunya enggak ada. Saya mesti gimana, kan saya bagian kelembagaannya Sinuhun XIV yang sekarang," ungkapnya.
Meski begitu, ia tetap mendukung acara tersebut. Ia juga turut membantu membuka akses di sejumlah titik untuk kelancaran acara.
"Paling tidak saya tetap berkontribusi menyiapkan upacara itu sesuai rapat di Balai Kota. Bahkan tempat bergantinya menteri kemarin juga koordinasi dengan saya," pungkasnya.
Sementara itu, pernyataan berbeda justru diungkap oleh Pakubuwono XIV Hangabehi. Menurutnya, kehadiran Fadli Zon di Panggung Songgo Buwono, sudah sesuai aturan.
Sinuhun Hangabehi juga memastikan sudah ada izin dari pihak Keraton Solo. Demikianlah kronologi Fadli Zon dituding melecehkan adat keraton oleh Putri Solo GKR Timoer.
"Nggak ada pelecehan adat. Itu sudah ada sumpahnya dulu. Waktu pembangunan juga ada wilujengan izin ke atas,” ujarnya dilansir TribunJatim.com.
Fadli Zon adalah seorang politikus, sejarawan dan mantan aktivis Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia. Ia dilantik sejak 21 Oktober 2024 pada Kabinet Merah Putih dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sejak menjabat jadi menteri, Fadli Zon beberapa kali menuai kontroversi. Salah satunya adalah soal proyek penulisan ulang sejarah yang dianggap mengubah sejarah. (*)
Artikel Asli


