Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut akan mengajukan sejumlah opsi militer kepada Presiden AS Donald Trump untuk menghadapi Iran, termasuk kemungkinan serangan bersama, dalam pertemuan di Florida pada 29 Desember 2025.
Melansir Kantor Berita Anadolu pada Selasa (23/12/2025), Netanyahu disebut akan memaparkan informasi intelijen terbaru terkait perkembangan program rudal balistik Iran.
Fokus Israel terhadap isu rudal balistik tersebut kini dinilai semakin meningkat dibandingkan program nuklir, seiring membesarnya ancaman dari Teheran dan upaya Iran membangun kembali kemampuan rudal serta sistem pertahanan udaranya.
Sumber yang dikutip lembaga penyiaran publik Israel, KAN, dan berbicara kepada NBC News menyebutkan Tel Aviv menilai Iran tengah mempercepat pemulihan fasilitas produksi rudal yang rusak akibat serangan sebelumnya, sembari memulihkan sistem pertahanan udara mereka.
“Berbagai skenario tengah dibahas, mulai dari serangan sepihak Israel, dukungan terbatas dari Amerika Serikat, hingga operasi militer bersama, bahkan kemungkinan langkah langsung AS terhadap target di dalam wilayah Iran,” tulis laporan tersebut.
Israel juga memperkirakan produksi ulang rudal balistik Iran dapat meningkat hingga 3.000 unit per bulan jika tidak segera dicegah.
Baca Juga
- Serangan Israel Tewaskan Komandan Hamas saat Gencatan Senjata, Trump Tegur Netanyahu
- Dukung Komunitas Yahudi Pascapenembakan Bondi Beach, Israel Kirim Tim Relawan ke Sydney
- Indonesia Butuh Persetujuan Israel untuk Masuk OECD, Bakal Ada Normalisasi Hubungan?
Dalam konteks yang sama, pertemuan Netanyahu dan Trump juga diperkirakan membahas program nuklir Iran, khususnya pemulihan fasilitas pengayaan uranium, serta isu pendanaan dan persenjataan kelompok-kelompok regional yang bersekutu dengan Teheran.
Laporan itu turut mengutip peringatan mantan pejabat AS bahwa perbedaan pandangan atau hambatan dalam pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza berpotensi memengaruhi kesediaan Trump untuk memberikan dukungan penuh terhadap aksi militer baru terhadap Iran.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan mendadak ke Teheran pada 13 Juni 2025, yang menargetkan fasilitas militer, nuklir, dan sipil, serta sejumlah komandan militer senior dan ilmuwan nuklir Iran.
Iran kemudian membalas dengan serangan rudal dan drone, sementara Amerika Serikat mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Konflik selama 12 hari tersebut berakhir setelah diberlakukannya gencatan senjata yang dimediasi AS pada 24 Juni 2025.



