Harga Tembaga Sentuh USD 12.000 per Ton, Krisis Pasokan di Tengah Tarif AS

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Harga tembaga global kembali mencetak rekor dan mendekati level psikologis USD 12.000 per ton menjelang akhir 2025. Lonjakan ini terjadi di tengah ketegangan perdagangan global, gangguan pasokan, serta meningkatnya kebutuhan jangka panjang terhadap logam strategis tersebut.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (23/12), sepanjang tahun ini harga tembaga telah melonjak hampir 40 persen, menjadi kenaikan tahunan tertinggi sejak 2009. Reli tersebut didorong oleh kekhawatiran semakin ketatnya pasokan global, meskipun pertumbuhan permintaan mulai melambat.

Salah satu faktor utama kenaikan harga adalah derasnya pengiriman tembaga ke Amerika Serikat (AS). Ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penerapan tarif impor, yang pada akhirnya berisiko mengurangi pasokan bagi pasar di luar AS.

Di sisi lain, gangguan produksi tambang yang tidak terduga serta meningkatnya kebutuhan tembaga untuk infrastruktur kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) turut memperkuat sentimen bullish. Investor pun agresif memborong kontrak berjangka dan saham perusahaan tambang, meski banyak produsen menghadapi hambatan produksi.

Prospek ke depan juga masih cerah. Citigroup Inc. memperkirakan harga tembaga bisa menembus USD 13.000 per ton pada kuartal II 2026, seiring ketatnya persaingan pengiriman logam ke pasar AS. Goldman Sachs Group Inc. bahkan menjadikan tembaga sebagai komoditas logam unggulan untuk tahun depan.

Tekanan pasokan semakin nyata setelah negosiasi kontrak tahunan bijih tembaga berakhir dengan kesepakatan biaya pengolahan bagi smelter sebesar nol dolar per ton, level terendah sepanjang sejarah. Kondisi ini menekan margin smelter secara signifikan.

Akibatnya, sejumlah smelter terpaksa menghentikan sementara atau mengurangi kapasitas produksi. Jika berlanjut, kondisi ini dikhawatirkan memperparah kelangkaan tembaga olahan yang diperdagangkan di London Metal Exchange (LME) atau bursa berjangka global lainnya.

Pada perdagangan terakhir, harga tembaga di LME naik 0,3 persen menjadi USD 11.923 per ton. Sementara itu, harga nikel menguat 1,8 persen, sedangkan logam industri lainnya bergerak relatif datar hingga melemah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BI: Uang Beredar November 2025 Capai Rp9.891,6 Triliun
• 23 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Rencana Geothermal di Merangin Dikhawatirkan Picu Bencana Ekologis
• 21 jam lalutvrinews.com
thumb
Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, KPK Tunggu Apa?
• 5 jam lalukompas.com
thumb
Pembahasan UMP DKI Jakarta Alot, Said Iqbal: Jangan Paksa Buruh Hidup di Bawah Kebutuhan Riil
• 16 jam lalufajar.co.id
thumb
Ribuan Personel Gabungan Amankan 5 Titik Unjuk Rasa Hari Ini
• 4 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.