SEBUAH video palsu yang mengeklaim sebagai rekaman aktivitas Jeffrey Epstein di dalam sel penjara pada jam-jam terakhir hidupnya mendadak muncul pada Senin sore. Video berdurasi 12 detik tersebut sempat terlihat di situs dengan URL Justice.gov sebelum akhirnya dihapus pihak berwenang.
Rekaman tersebut memiliki stempel waktu (time-stamp) 10 Agustus 2019, pukul 04.29 pagi, dan seolah memperlihatkan kondisi Epstein di dalam selnya di Metropolitan Correctional Center (MCC), New York. Dua jam setelah waktu yang tertera pada video tersebut, tepatnya pukul 06.30 pagi, petugas penjara menemukan narapidana kasus pelecehan seksual anak itu tewas gantung diri menggunakan sprei tempat tidur.
Bertentangan dengan Laporan Resmi PemerintahBerdasarkan hasil investigasi, video yang sempat menghebohkan publik tersebut dipastikan palsu. Fakta-fakta di lapangan menunjukkan ketidakcocokan antara visual dalam video dan laporan resmi Biro Penjara (BoP) yang dirilis pada Juni 2023.
Laporan internal BoP yang telah melalui proses penyelidikan panjang menegaskan bahwa tidak ada kamera yang merekam situasi di dalam sel Epstein pada malam kematiannya. Investigasi menunjukkan bahwa bukti video untuk area Special Housing Unit (SHU) tempat Epstein mendekam hanya tersedia dari satu kamera keamanan karena adanya kerusakan teknis. Namun, satu-satunya kamera yang berfungsi tersebut sama sekali tidak menyorot ke bagian dalam sel.
Selain itu, kondisi pencahayaan dalam video memperlihatkan lampu sel dalam keadaan menyala, praktik standar bagi narapidana dalam pengawasan bunuh diri (suicide watch). Faktanya, menurut laporan BoP, Epstein sudah tidak lagi berada dalam status pengawasan bunuh diri sejak 24 Juli, setelah sebelumnya sempat melakukan percobaan serupa pada 23 Juli.
Temuan Kejanggalan VisualSecara teknis, video tersebut memiliki banyak "bendera merah" atau tanda kejanggalan visual yang sangat kentara. Pertama, bentuk pintu sel dalam rekaman tersebut sama sekali tidak menyerupai foto resmi sel Epstein yang pernah dirilis ke publik oleh pihak BoP.
Kedua, kualitas visual video tersebut dinilai kurang memiliki kedalaman tiga dimensi dan lebih menyerupai sebuah animasi daripada rekaman asli. Beberapa objek di bagian atas tengah layar, yang terdiri dari gugusan bentuk berwarna oranye, putih, dan abu-abu, tampak sangat datar dan tidak memiliki perspektif fisik yang nyata.
Hingga saat ini, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) belum memberikan komentar resmi terkait bagaimana video palsu tersebut sempat muncul di platform mereka sebelum akhirnya diturunkan. (People/Z-2)



