Polisi mengungkap sopir bus maut PO Cahaya Trans, Gilang (22 tahun), yang terlibat kecelakaan di Tol Krapyak, Semarang, ternyata belum terlalu lama menjadi sopir bus.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan, dari hasil pendalaman awal yang dilakukan penyidik, sopir bus tersebut tergolong masih berusia muda dengan jam terbang mengemudi yang relatif minim.
“Kondisi ini menjadi salah satu aspek penting yang tengah didalami untuk mengungkap secara komprehensif penyebab kecelakaan maut tersebut,” ujar Syahduddi dalam keterangannya, Selasa (23/12).
Saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan dua orang sopir bus, termasuk Gilang yang merupakan sopir cadangan, beserta kernet guna kepentingan penyelidikan.
“Penanganan kasus ini akan dilakukan secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab, dengan mengedepankan aspek kemanusiaan serta keselamatan berlalu lintas agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari,” tegas Syahduddi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyebut Gilang merupakan sopir cadangan yang mulai mengemudi dari Subang, Jawa Barat.
“Ini adalah sopir pengganti atau cadangan, di mana pada saat berangkat dari Bogor menuju Jogja, sempat berhenti di Subang untuk berganti sopir,” kata Artanto.
Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Senin (22/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Bus bernomor polisi B 7201 IV itu berangkat dari Bekasi menuju Yogyakarta dengan mengangkut 34 orang penumpang.
Sebanyak 16 orang meninggal dunia, sementara sisanya mengalami luka-luka, termasuk pengemudi bus.





