Pabrik Pupuk NPK Nitrat Mulai Dibangun di Karawang, Target Beroperasi 2027

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang, memulai pembangunan pabrik pupuk NPK Nitrat di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/12).

Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun, pabrik ini akan mengurangi importasi NPK Nitrat Indonesia yang saat ini sebanyak 450 ribu ton per tahun.

“Selama ini Indonesia mengimpor NPK Nitrat 450 ribu ton. Hari ini kita bangun 100 ribu ton di Pupuk Kujang. Investasinya hampir Rp 600 miliar, Rp 550-an miliar. Produksinya 100 ribu ton,” ujar Rahmad saat groundbreaking pabrik pupuk NPK Nitrat Pupuk Kujang, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/12).

Rahmad sebagai pemimpin holding perusahaan pelat merah sektor Pupuk memberikan pesan kepada Pupuk Kujang agar menjaga pembangunan sesuai dengan target yaitu 21 bulan. Dengan demikian, pabrik ini ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.

Rahmad menuturkan pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia ini akan menambah pendapatan Pupuk Kujang senilai Rp 1,5 triliun per tahun.

“Kalau harga NPK Nitrat hari ini mungkin Rp 13 (juta) sampai Rp 14 (juta) atau bahkan Rp 15 juta per ton. Berarti kalau Rp 15 juta dikalikan 100 ribu (ton) itu revenue-nya bisa Rp 1,5 triliun,” jelasnya.

Target Ada Tujuh Pabrik yang Rampung dalam Lima Tahun

Pembangunan pabrik ini juga menjadi satu dari tujuh pabrik yang pembangunannya ditargetkan rampung pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

Rahmad menuturkan beleid itu menjadi solusi dari adanya temuan pabrik-pabrik tua yang tidak efisien secara produktivitas atau boros. Aturan itu menginstruksikan untuk membangun dan merevitalisasi pabrik pupuk di Indonesia.

Dia menjelaskan selain pabrik pupuk milik Pupuk Kujang, saat ini sedang ada pembangunan pabrik pupuk milik PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Sriwidjaja, kemudian nanti dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pupuk oleh PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Iskandar Muda.

“Jadi itulah yang kita lakukan dengan demikian sesuai dengan amanah di Perpres 113, kita akan bangun pabrik pupuk yang lebih baru, lebih modern, lebih efisien,” terang Rahmad.

Pernyataan Rahmad tersebut juga diamini oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Sebanyak tujuh pabrik yang terdiri dari dua pabrik revitalisasi dan lima pabrik baru tersebut ditargetkan rampung pada 2029.

Namun, Sudaryono belum mau merincikan rencana revitalisasi dan pembangunan pabrik baru tersebut.

“Sampai dengan 2029 dan targetnya adalah membangun 7 pabrik pupuk baru. Salah satunya adalah mengganti yang pabrik yang sudah terlalu tua, selain itu juga substitusi pupuk impor,” tutur Sudaryono dalam kesempatan yang sama.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PTPP Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Aceh dan Sumut, Pastikan Akses Masyarakat Kembali Aman dan Berfungsi
• 7 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Liburan Malah Gelisah? Bisa Jadi Kena Holiday Blues, Moms
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Kemendikdasmen Tegaskan TKA sebagai Instrumen Pemetaan Akademik Nasional
• 12 jam lalutvrinews.com
thumb
Juara SEA Games 2025, Kim Sang-sik Tegaskan Vietnam Tak Butuh Naturalisasi seperti Timnas Indonesia
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
CasaComo Resmi Meluncur, Perkuat Segmen Hunian Modern Tepi Danau di Shila Laketown
• 3 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.