tvOnenews.com - Tim VR46 milik Valentino Rossi menjalani musim 2025 yang penuh tantangan meski mendapat dukungan pabrikan dari Ducati.
Mereka menerima motor GP25 untuk Fabio Di Giannantonio, menggantikan posisi Pramac yang pindah ke Yamaha.
Di sisi lain, Franco Morbidelli tampil dengan GP24, namun hasil keseluruhan masih jauh dari harapan.
- Instagram.com/fabiodiggia49
Dalam 22 balapan musim ini, duet Di Giannantonio dan Morbidelli hanya mengumpulkan enam podium.
Performa naik-turun membuat VR46 sulit bersaing di papan atas. Sementara itu, Gresini justru tampil mencuri perhatian sepanjang musim.
Alex Marquez berhasil memenangkan tiga Grand Prix dengan GP24 dan mengakhiri musim di peringkat kedua klasemen.
Rekan setimnya, Fermin Aldeguer, juga tampil mengejutkan setelah meraih kemenangan pertamanya di Indonesia.
Konsistensi ini membuat Gresini menutup musim dengan keunggulan 188 poin atas VR46 di klasemen tim.
Bahkan, tahun depan Gresini akan makin kuat karena Alex Marquez mendapat motor berspesifikasi pabrikan. Situasi tersebut membuat VR46 harus berbenah jika ingin bersaing lebih dekat.
- instagram/@motogp
Pablo Nieto, bos tim VR46, mengungkapkan rasa frustrasinya setelah Di Giannantonio menutup musim dengan podium di Valencia. Ia menilai masalah utama tim adalah inkonsistensi performa sepanjang tahun.
“Memang benar, Gresini memiliki peralatan yang sama dengan kami, dan mereka lebih cepat dari kami,” ujarnya kepada Sky Italy.
“Kami harus meningkatkan diri, kami harus mengalahkan mereka, mengalahkan tim pabrikan dari waktu ke waktu juga, karena itulah tujuan kami, berjuang untuk sesuatu yang penting. Setelah itu, kita lihat saja nanti.” lanjutnya.
Nieto juga menyoroti betapa sulitnya mempertahankan performa puncak dari satu balapan ke balapan lain.
“Kita perlu memahami mengapa musim ini kita berjuang untuk podium di satu balapan dan terkadang, seperti di Jerman, untuk menang sementara sangat sulit untuk berada di 10 besar di balapan berikutnya. Kita perlu mencoba memahami alasannya, untuk mengatasinya," tambahnya.
“Sangat, sangat penting untuk lebih konsisten karena, pada akhirnya, itulah yang membuat perbedaan. Itulah tujuan kami, untuk mencoba lebih konsisten dan selalu setidaknya berada di lima besar. Ini hal yang sangat, sangat sulit," lanjutnya.




