Tiongkok Dukung Upaya ASEAN Dorong Perdamaian Kamboja–Thailand di Malaysia

metrotvnews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Beijing: Pemerintah Tiongkok menyatakan dukungannya terhadap pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur yang secara khusus membahas upaya perdamaian antara Kamboja dan Thailand.

“Baik Kamboja maupun Thailand adalah anggota penting ASEAN. Tiongkok memuji dan mendukung upaya ASEAN, khususnya Malaysia, dalam mengamankan perdamaian,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin.

Dikutip dari Antara, Selasa, 23 Desember 2025, pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang berlangsung tertutup di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin kemarin menyerukan agar Kamboja dan Thailand segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan permusuhan yang kembali pecah di perbatasan kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, para menlu ASEAN mendorong kedua pihak untuk memulihkan rasa saling percaya dan keyakinan, serta kembali ke jalur dialog, baik melalui mekanisme bilateral maupun dengan memanfaatkan peran perantara Ketua ASEAN. Pertemuan itu turut dihadiri oleh menteri luar negeri Thailand dan Kamboja.

ASEAN juga menyerukan agar kedua negara menghidupkan kembali kerja sama kemanusiaan dan melakukan de-eskalasi militer di sepanjang perbatasan bersama, di bawah pengamatan Tim Pengamat ASEAN (AOT).

“Sebagai sahabat dan tetangga dekat kedua negara, Tiongkok dengan tulus berharap pertempuran dapat segera dihentikan dan perdamaian dipulihkan, karena hal tersebut merupakan dasar stabilitas kawasan perbatasan dan kepentingan mendasar rakyat kedua negara,” ujar Lin Jian.

Menurut Lin Jian, sejak eskalasi terbaru antara Thailand dan Kamboja, Tiongkok telah berupaya mendorong perdamaian melalui berbagai jalur diplomatik. Ia menyebut Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan menteri luar negeri Kamboja dan Thailand. Selain itu, pejabat senior Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga terus menjalin komunikasi dengan kedua negara serta dengan negara-negara ASEAN terkait.

Lin Jian menambahkan bahwa Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Tiongkok untuk Urusan Asia, Deng Xijun, saat ini tengah melakukan diplomasi aktif untuk memfasilitasi dialog. “Tiongkok akan terus bekerja secara aktif demi perdamaian dan memainkan peran konstruktif dalam mendorong de-eskalasi,” katanya.

Pertemuan para menlu ASEAN tersebut juga menegaskan pentingnya menjunjung prinsip hukum internasional, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama multilateral guna mencapai penyelesaian yang damai dan berkelanjutan atas konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menyatakan bahwa Pertemuan Luar Biasa Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) dijadwalkan berlangsung pada 24 Desember 2025. Pertemuan itu akan membahas pelaksanaan serta verifikasi gencatan senjata, dengan harapan de-eskalasi permusuhan dapat segera terwujud.

“Para menteri luar negeri ASEAN berkomitmen untuk terus mencermati dan menangani isu ini,” ujar Hasan.

Pertemuan di Kuala Lumpur juga mengingatkan kembali kesepakatan gencatan senjata pada 28 Juli 2025, keputusan Pertemuan Luar Biasa GBC pada 7 Agustus 2025, serta Deklarasi Bersama Kuala Lumpur yang ditandatangani pada 26 Oktober 2025. ASEAN mendesak Kamboja dan Thailand untuk melaksanakan seluruh kesepakatan tersebut secara penuh dan efektif.

Sejak bentrokan kembali pecah pada awal Desember di perbatasan kedua negara, konflik dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 21 tentara Thailand dan 16 warga sipil Thailand. Dari pihak Kamboja, tercatat 18 warga sipil tewas dan 78 orang luka-luka. Konflik tersebut juga memaksa sekitar 700.000 warga dari kedua negara mengungsi.

Thailand dilaporkan melakukan serangan udara ke wilayah Phnom Kmoch dan Puncak Sbeak pada Kamis (18/12) pagi dengan menggunakan jet tempur F-16. Tentara Kerajaan Thailand menyebut telah menghancurkan lebih dari enam bangunan yang diduga digunakan jaringan penipuan transnasional, termasuk kasino dan hotel, sejak konflik kembali berkobar pada awal Desember.

Baca juga:  PM Malaysia Sebut Pertemuan ASEAN Kesempatan Redakan Konflik Thailand-Kamboja


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jadwal Piala Afrika 2025 Malam Ini: Senegal vs Botswana hingga Nigeria vs Tanzania
• 6 jam lalukompas.tv
thumb
Eks Dirut Inhutani V Dicky Didakwa Terima Suap Rp 2,5 M, Dibelikan Rubicon Merah
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
BPJS Ketenagakerjaan dan PGI Kolaborasi Perkuat Jamsostek di Gereja
• 10 jam laluidntimes.com
thumb
Insanul Fahmi Tepis Isu yang Beredar, Cerita Tentang Dirinya Berbeda dari Kenyataan: Sudah Banyak Dipelintir
• 21 jam lalutvonenews.com
thumb
PSSI Datangkan Wasit Berpengalaman Jepang Pimpin Laga Super League
• 34 menit lalucelebesmedia.id
Berhasil disimpan.