Wahana Visi Indonesia (WVI) telah menjangkau sekitar 5.000 korban bencana di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, melalui berbagai bantuan. Tim respons bencana WVI memberikan bantuan air bersih, gizi, dan dukungan psikososial bagi korban banjir di masa tanggap bencana.
WVI memberikan bantuan 24 ribu liter air bersih dan 130 meter pipa untuk memenuhi kebutuhan dasar, hingga pembukaan dapur pemberian makan bayi dan anak atau balita. Dapur tersebut sudah mendistribusikan 2.208 paket makanan bergizi hingga hari ini, Selasa (23/12).
Melihat dampak yang ada di lapangan, WVI memperpanjang durasi tanggap bencana hingga Juni 2026 dan akan bergerak ke Aceh.
“Saat ini, mayoritas masyarakat masih berada di tempat pengungsian yang jauh dari kata layak. Akses transportasi dan logistik juga masih cukup menantang,” kata Technical Sectors Director WVI, Yacobus Runtuwene, dalam keterangan resmi, pada Selasa (23/12).
Hal tersebut mempersulit masyarakat untuk kembali menjalani aktivitas seperti semula dan menyela bantuan yang ditujukan untuk para korban.
WVI memilih mengaktifkan Ruang Ramah Anak untuk memberikan dukungan psikososial kepada 1.404 anak di masa tanggap bencana. Tujuannya adalah memulihkan trauma melalui aktivitas bermain, belajar, dan pendampingan agar semangat tetap terjaga pascabencana.
Di samping itu, 687 balita telah mendapat program kesehatan untuk mengantisipasi risiko kurang gizi. WVI juga turut mendampingi para ibu melalui konseling dan pendampingan.
Seorang anak penyintas bernama Nia bercerita, rumahnya terhempas banjir dan longsor hingga tak bisa ditempati lagi. Nia dan keluarganya kemudian pindah ke pengungsian setelah sempat menginap di gereja terdekat.
“Bersyukur berada di pengungsian karena banyak teman, banyak bantuan, stok makanan cukup, bersih tempatnya, dan bisa ikut kegiatan kakak-kakak WVI. Harapanku semoga semuanya baik-baik saja dan Nia bisa kembali ke rumah,” ujarnya.



