Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru penjualan pohon cemara di Sentra Bunga, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mengalami menurunkan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Petani pohon cemara mengaku, penurunan ini terjadi akibat perubahan tren dekorasi dan menurunnya sumber daya beli masyarakat.
Biasanya para petani pohon cemara meraih keuntungan besar besar saat akan menghadapi hari Natal pada tahun-tahun sebelumnya. Permintaan pohon cemara sebagai ikon pohon Natal biasanya laris terjual. Namun berbeda dengan tahun ini, pembeli biasanya berdatangan dari Bandung maupun luar Bandung, seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Pulau Sumatra.
Baca juga: Empat Tradisi Perayaan Natal Paling Unik di Berbagai Belahan Dunia
Menurut petani pohon cemara, penurunan daya beli pohon cemara di tahun ini menyebabkan menurunnya pembelian hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kondisi ini membuat sejumlah penjual khawatir, mengingat momen akhir tahun biasanya menjadi puncak permintaan.
“Kalau sekarang lagi kurang peminatnya. Enggak tahu kenapa ini sekarang belum ada yang nanya-nanyain lagi. Kalau tahun kemarin-kemarin ya alhamdulillah,” kata petani pohon cemara, Agus, dikutip dari tayangan Newsline, Metro TV, Selasa, 23 Desember 2025.
Pohon cemara yang ada di Sentra Bunga, Desa Cihideung, dijual mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah, tergantung dari ukurannya. Petani pohon cemara berharap, mendekati hari Natal penjualan bisa meningkat dan menutup kerugian yang dialami.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452657/original/012490700_1766416657-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_21.38.36.jpeg)


