Jakarta (ANTARA) - Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-103 dengan menggelar pertemuan terbuka atau "townhall" di Gelanggang Olahraga (GOR) Soemantri Brodjonegoro dan juga menggalang dana bagi korban bencana alam di Sumatera.
"Hari ini PAM JAYA memasuki usia ke-103 tahun. Kami menggelar townhall meeting untuk memperkuat sinergi tim agar lebih solid dalam menghadapi tantangan tahun 2026," kata Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin di Jakarta, Selasa.
Arief mengatakan, townhall merupakan agenda strategis perusahaan untuk menyatukan persepsi, memperkuat kebersamaan, serta meningkatkan komitmen pegawai dalam menghadapi tantangan ke depan.
Selain itu, lanjut dia, PAM JAYA juga menggelar penggalangan dana bagi korban bencana alam di Sumatera. Adapun perusahaan menargetkan dana donasi terkumpul sebesar Rp250 juta.
Di sisi lain, PAM JAYA menyiapkan bantuan operasional berupa dua unit water treatment plant (WTP) mobile dan 10 unit mobil tangki air bersih.
"Ini merupakan bentuk empati dan kepedulian keluarga besar PAM JAYA kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera," ucapnya.
Arief menegaskan, penyaluran bantuan tersebut merupakan tindak lanjut atas instruksi Gubernur Jakarta, Pramono Anung. PAM JAYA juga mengirimkan tim teknis untuk membantu pengoperasian dan perbaikan fasilitas WTP di wilayah terdampak.
"Kami mengirimkan tim teknis untuk membantu karena ketersediaan air bersih di lokasi masih sangat terbatas dan membutuhkan penanganan segera," kata Arief.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PAM JAYA, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan komitmennya untuk fokus guna mencapai target 100 persen layanan perpipaan di Jakarta.
Prasetyo Edi Marsudi, yang akrab disapa Pras mengatakan, pengawasan dilakukan dengan memperkuat kolaborasi antara Dewas dan jajaran direksi PAM JAYA agar seluruh kebijakan dan program berjalan searah.
"Peran Dewas adalah memastikan PAM JAYA berjalan sesuai koridornya. Sekarang PAM JAYA menjadi tuan rumah penuh. Mitra-mitra lama sudah bersatu, dan ini menjadi modal penting untuk melangkah ke depan," kata Pras.
Baca juga: Alasan Demokrat tolak Raperda perubahan status PAM Jaya
Baca juga: Transformasi badan hukum PAM Jaya percepat cakupan layanan air minum
Baca juga: DKI akan beri insentif transportasi hingga BPJS Kesehatan untuk buruh
"Hari ini PAM JAYA memasuki usia ke-103 tahun. Kami menggelar townhall meeting untuk memperkuat sinergi tim agar lebih solid dalam menghadapi tantangan tahun 2026," kata Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin di Jakarta, Selasa.
Arief mengatakan, townhall merupakan agenda strategis perusahaan untuk menyatukan persepsi, memperkuat kebersamaan, serta meningkatkan komitmen pegawai dalam menghadapi tantangan ke depan.
Selain itu, lanjut dia, PAM JAYA juga menggelar penggalangan dana bagi korban bencana alam di Sumatera. Adapun perusahaan menargetkan dana donasi terkumpul sebesar Rp250 juta.
Di sisi lain, PAM JAYA menyiapkan bantuan operasional berupa dua unit water treatment plant (WTP) mobile dan 10 unit mobil tangki air bersih.
"Ini merupakan bentuk empati dan kepedulian keluarga besar PAM JAYA kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera," ucapnya.
Arief menegaskan, penyaluran bantuan tersebut merupakan tindak lanjut atas instruksi Gubernur Jakarta, Pramono Anung. PAM JAYA juga mengirimkan tim teknis untuk membantu pengoperasian dan perbaikan fasilitas WTP di wilayah terdampak.
"Kami mengirimkan tim teknis untuk membantu karena ketersediaan air bersih di lokasi masih sangat terbatas dan membutuhkan penanganan segera," kata Arief.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PAM JAYA, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan komitmennya untuk fokus guna mencapai target 100 persen layanan perpipaan di Jakarta.
Prasetyo Edi Marsudi, yang akrab disapa Pras mengatakan, pengawasan dilakukan dengan memperkuat kolaborasi antara Dewas dan jajaran direksi PAM JAYA agar seluruh kebijakan dan program berjalan searah.
"Peran Dewas adalah memastikan PAM JAYA berjalan sesuai koridornya. Sekarang PAM JAYA menjadi tuan rumah penuh. Mitra-mitra lama sudah bersatu, dan ini menjadi modal penting untuk melangkah ke depan," kata Pras.
Baca juga: Alasan Demokrat tolak Raperda perubahan status PAM Jaya
Baca juga: Transformasi badan hukum PAM Jaya percepat cakupan layanan air minum
Baca juga: DKI akan beri insentif transportasi hingga BPJS Kesehatan untuk buruh





