BNPB percepat pemulihan akses darat daerah terdampak bencana Sumatera

antaranews.com
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat pemulihan akses darat di sejumlah wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan beberapa titik kini telah pulih 100 persen dan sejumlah titik krusial telah menunjukkan kemajuan signifikan.

Baca juga: BNPB suplai 100 ton logistik harian untuk penuhi kebutuhan pengungsi

"Beberapa jembatan dan ruas jalan di Bireuen sudah selesai 100 persen. Jalur Kuta Blang yang merupakan urat nadi penghubung Banda Aceh-Medan kini menjadi prioritas utama penanganan," ujar Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pemulihan sektor darat difokuskan pada perbaikan ruas jalan dan jembatan yang sempat terputus.

Abdul menjelaskan tantangan besar pemulihan terdapat di dua wilayah, yaitu Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua wilayah ini masih sulit ditempuh kendaraan roda empat, karena titik longsor masih dalam proses pembersihan.

Pemerintah menargetkan akhir Desember 2025 semua jalur darat sudah bisa terbuka.

"Kami memantau jalur Bireuen menuju Bener Meriah. Beberapa jembatan, seperti Meureudu, Teupin Mane, sudah kembali fungsional. Target kami sebelum akhir Desember, seluruh jalur tersebut sudah dapat dilalui kendaraan roda empat secara optimal," paparnya.

Selain jalur utama, pemerintah sedang mengupayakan pembukaan akses melalui jalur lintas barat dari Nagan Raya menuju Aceh Tengah. Fokus saat ini tertuju pada penyelesaian Jembatan Kureng Beutong yang progresnya telah mencapai 70 persen.

Baca juga: Pemkot Banda Aceh salurkan bantuan untuk enam daerah terdampak bencana

Baca juga: Pemkab Bener Meriah kembali perpanjang masa tanggap darurat bencana

Jika pembangunan jembatan tuntas akhir pekan ini, akses logistik dari jalur timur menuju Aceh Tengah akan terbuka lebar. "Percepatan ini sangat krusial untuk memastikan kelancaran distribusi barang, alat berat, dan bantuan logistik," ucap Abdul.

Dengan terbukanya aksesibilitas transportasi pada akhir tahun, pemerintah berharap proses pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat pada awal tahun 2026 dapat berjalan lebih cepat dan signifikan.

“Diharapkan arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat berjalan lancar, sehingga proses pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan," tuturnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pengakuan Mata Elang: Mengapa Penarikan Kendaraan di Jalan Kerap Disertai Kekerasan?
• 12 jam lalukompas.com
thumb
Banyak Reklame Berbahaya dan Berkarat di Jakarta, Satpol PP Tertibkan
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Mendag Tegaskan Indonesia–EAEU FTA Berpihak kepada UMKM dan Dorong Ekspor Nasional
• 21 jam lalupantau.com
thumb
Kemendikdasmen Tegaskan TKA sebagai Instrumen Pemetaan Akademik Nasional
• 14 jam lalutvrinews.com
thumb
BPTD Kepri catat kenaikan jumlah penumpang kapal capai 27,14 persen
• 19 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.