Bisnis.com, JAKARTA — PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mengumumkan transaksi afiliasi berupa penyetoran modal senilai Rp127,5 miliar yang dilakukan oleh entitas anak usaha perseroan, PT Raharja Energi Indonesia (REI), dalam rangka pendirian PT Raharja Energi Madura (REM).
Direktur Utama RATU Sumantri menyampaikan bahwa transaksi tersebut telah dilaksanakan pada 23 Desember 2025 dan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 42 Tahun 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
“Dalam rangka memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020, Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan keterbukaan informasi kepada publik bahwa pada tanggal 23 Desember 2025, PT Raharja Energi Indonesia telah melakukan penyetoran modal dalam rangka pendirian PT Raharja Energi Madura,” ujar Sumantri dalam keterbukaan informasi, Selasa (23/12/2025).
Dalam transaksi tersebut, REI menyetorkan dana sebesar Rp127.500.000.000 sebagai modal disetor PT Raharja Energi Madura. Dengan struktur kepemilikan tersebut, REM menjadi perusahaan terkendali perseroan secara tidak langsung melalui REI, di mana 51% saham REM dimiliki oleh REI.
Sumantri menegaskan bahwa transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena REI merupakan perusahaan terkendali perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99%, sementara REM merupakan perusahaan terkendali tidak langsung melalui REI.
“Transaksi afiliasi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan karena tidak terdapat perbedaan kepentingan ekonomis antara perseroan dan pihak-pihak yang diatur dalam POJK No. 42/2020,” jelasnya.
Baca Juga
- Manuver RAJA Happy Hapsoro, Lepas 10 Juta Saham Raharja Energi Cepu (RATU)
- Siasat Raharja Energi Cepu (RATU) Penuhi Ekspektasi Pasar
- Sempat Borong, Bos Raharja Energi Jual Kembali 150.000 Saham RATU
Dia menambahkan, transaksi tersebut telah melalui prosedur sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum. Perseroan juga telah menyampaikan keterbukaan informasi ini melalui situs web perseroan dan situs web Bursa Efek Indonesia.
Sumantri menyatakan bahwa pelaksanaan transaksi ini tidak menimbulkan dampak negatif yang material terhadap kondisi keuangan perseroan.
“Pelaksanaan transaksi berupa penyetoran modal ini tidak menimbulkan dampak negatif yang material terhadap kondisi keuangan Perseroan dan diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan serta mendukung pengembangan usaha Perseroan secara berkelanjutan di masa mendatang,” katanya.
PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU)
Sebelumnya, PT Raharja Energi Cepu Tbk mengumumkan bahwa perseroan telah resmi ditetapkan sebagai pemenang dalam proses penjualan saham SMS Development Limited (SMSDL), entitas yang memiliki 20% partisipasi tidak langsung pada Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), operator pengembangan dan produksi gas alam di wilayah Madura.
Blok Madura mencakup tiga kluster produksi utama, yakni BD Field, 2M Field (MDA–MBH–MDK), serta MAC Field, dengan total produksi gabungan sekitar 240 MMSCFD gas. Selain itu, blok tersebut memiliki remaining gas reserve sebesar 708 BCF serta remaining condensate reserve sebesar 8,42 MMBOE, sehingga menjadi salah satu aset gas strategis dengan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi kawasan.
Direktur Utama RATU Sumantri Suwarno mengungkapkan bahwa penetapan sebagai pemenang diberikan kepada perseroan setelah melalui proses evaluasi menyeluruh atas proposal penawaran yang diajukan.
Penetapan tersebut, lanjut Sumantri, menjadi langkah awal RATU dalam memperkuat portofolio investasi di sektor hulu migas, sejalan dengan strategi pertumbuhan perseroan di industri energi nasional.
“Penetapan RATU sebagai pemenang tender merupakan pengakuan atas kesiapan dan kompetensi kami untuk berpartisipasi di proyek energi strategis nasional. Namun, kami menegaskan bahwa seluruh proses tindak lanjut, termasuk struktur transaksi, pembiayaan, dan penyertaan modal, masih belum ditetapkan dan akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Sumantri dalam keterangan resmi, Senin (1/12/2025).
Perseroan menegaskan bahwa hingga saat ini belum terdapat keputusan terkait pelaksanaan transaksi akuisisi maupun struktur pembiayaannya. Seluruh tahapan lanjutan akan dilakukan dengan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya terkait transaksi material dan kewajiban keterbukaan informasi.
Lebih lanjut, perseroan menyampaikan bahwa penetapan sebagai pemenang tender tersebut belum menimbulkan dampak material langsung terhadap kondisi keuangan maupun operasional RATU. Dampak material baru akan timbul apabila perseroan memasuki tahap penandatanganan perjanjian mengikat (binding agreement) dan/atau memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.





