Palu, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan hingga saat ini belum ada rencana pemindahan aktivitas pelabuhan di Pantoloan, Kota Palu, ke Donggala.
"Kemarin warga Pantoloan mau melakukan aksi, tapi saya minta untuk ditahan. Saya sampaikan, jangan demo, saya jamin tidak akan ada pemindahan kalau belum ada solusi," kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulteng, Selasa.
Gubernur bersama Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Endi Sutendi dan Pangdam XXIII/Paka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan menemui ratusan masyarakat di Pelabuhan Pantoloan.
Pertemuan tersebut dihadiri mayoritas buruh pelabuhan, pedagang, serta warga yang menggantungkan mata pencaharian hidupnya di Pelabuhan Pantoloan.
Dalam dialog terbuka itu, Anwar menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada keputusan pemindahan Pelabuhan Pantoloan, apalagi tanpa solusi dan kesepakatan semua pihak.
Ia menyampaikan, solusi pertama yang ditawarkan adalah tetap mempertahankan aktivitas peti kemas di Pelabuhan Pantoloan, sementara pengambilan penumpang dapat dilakukan dengan pola singgah di Donggala.
Selain itu, pemerintah juga membuka opsi pemberian dispensasi bagi buruh peti kemas kapal.
"Tawaran kedua, bagaimana kalau buruh-buruh ini kita bantu. Bisa melalui bantuan modal usaha atau difasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan lain. Intinya, jangan sampai masyarakat kehilangan mata pencaharian," jelasnya.
Gubernur menegaskan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat Pantoloan agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Saya sebagai gubernur akan mengawal dan memperjuangkan. Percayakan kepada saya dan tim, insya Allah kita akan mengurus yang terbaik," katanya menegaskan.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya, serta mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan antara masyarakat Pantoloan dan Donggala.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan hingga saat ini belum ada rencana pemindahan aktivitas pelabuhan di Pantoloan, Kota Palu, ke Donggala.
"Kemarin warga Pantoloan mau melakukan aksi, tapi saya minta untuk ditahan. Saya sampaikan, jangan demo, saya jamin tidak akan ada pemindahan kalau belum ada solusi," kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulteng, Selasa.
Gubernur bersama Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Endi Sutendi dan Pangdam XXIII/Paka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan menemui ratusan masyarakat di Pelabuhan Pantoloan.
Pertemuan tersebut dihadiri mayoritas buruh pelabuhan, pedagang, serta warga yang menggantungkan mata pencaharian hidupnya di Pelabuhan Pantoloan.
Dalam dialog terbuka itu, Anwar menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada keputusan pemindahan Pelabuhan Pantoloan, apalagi tanpa solusi dan kesepakatan semua pihak.
Ia menyampaikan, solusi pertama yang ditawarkan adalah tetap mempertahankan aktivitas peti kemas di Pelabuhan Pantoloan, sementara pengambilan penumpang dapat dilakukan dengan pola singgah di Donggala.
Selain itu, pemerintah juga membuka opsi pemberian dispensasi bagi buruh peti kemas kapal.
"Tawaran kedua, bagaimana kalau buruh-buruh ini kita bantu. Bisa melalui bantuan modal usaha atau difasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan lain. Intinya, jangan sampai masyarakat kehilangan mata pencaharian," jelasnya.
Gubernur menegaskan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat Pantoloan agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Saya sebagai gubernur akan mengawal dan memperjuangkan. Percayakan kepada saya dan tim, insya Allah kita akan mengurus yang terbaik," katanya menegaskan.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya, serta mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan antara masyarakat Pantoloan dan Donggala.




