GenPI.co - BPBD Pasaman Barat, Sumatera Barat menyebut masih ada 268 warga mengungsi akibat rumahnya hanyut dan rusak saat bencana beberapa waktu lalu.
“Warga yang mengungsi itu karena rumahnya hanyut, rusak, dan di rawan bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Jhon Edwar dikutip dari Antara, Rabu (24/12).
Dia menyampaikan ratusan warga tersebut tidak mengungsi di tempat pengungsian. Namun di rumah masyarakat yang aman maupun kerabatnya.
Mereka tersebar di sejumlah daerah, di antaranya di Kecamatan Ranah Batahan ada 40 orang, Kecamatan Gunung Tuleh ada lima orang.
Selanjutnya sebanyak 193 orang memilih mengungsi di Kecamatan Talamau, 15 orang di Kecamatan Pasaman, dan 15 orang di Kinali.
BPBD Pasaman Barat memastikan telah menyalurkan bantuan berupa logistik maupun kebutuhan lainnya.
Data yang dihimpun sementara, bencana di Pasaman Barat menyebabkan 18 rumah rusak berat, 16 rumah rusak sedang.
Kemudian 38 rumah rusak ringan. Ada juga 11 rumah hanyut, 11 sekolah terdampak, 3 fasilitas kesehatan rusak, 30 tempat ibadah, 1 kantor, dan 1.904 meter irigasi rusak.
Edwar mengatakan ada lima orang yang meninggal dunia akibat bencana. Kemudian tiga orang masih hilang, dan lima orang terluka.
“Kami perpanjang masa tanggap darurat bencana sampai 29 Desember 2025 untuk membersihkan material longsor dan distribusi bantuan,” ucapnya. (ant)
Jangan lewatkan video populer ini:





