KRAS Dapat Suntikan dari Danantara Rp 4,93 T untuk Restrukturisasi, Ini Skemanya

katadata.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman senilai Rp 4,93 triliun dari PT Danantara Asset Management. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung proses restrukturisasi sebagai bagian dari upaya penyehatan keuangan perseroan dan telah mengantongi persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS_

Nilai pinjaman ini lebih rendah dibandingkan tambahan modal yang sebelumnya diajukan KRAS sebesar Rp 8,35 triliun. Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman tersebut terbagi ke dalam dua skema. Pertama, pinjaman modal kerja sebesar Rp 4,18 triliun dengan tenor minimal lima tahun. 

Kedua, pinjaman senilai Rp 752,80 miliar yang dialokasikan untuk pendanaan program pengunduran diri secara sukarela melalui skema golden handshake serta program penyehatan dana pensiun Krakatau Steel melalui mekanisme lump sum window, dengan tenor minimal enam tahun.

Manajemen menyatakan, penyertaan pinjaman ini akan memperkuat likuiditas perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan lebih optimal. Kondisi tersebut diharapkan berdampak pada penurunan biaya produksi sekaligus meningkatkan daya saing produk Krakatau Steel.

“Perseroan juga dapat mengoptimalkan volume produksi dan penjualan, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap penguatan kemandirian industri baja nasional dan mengurangi ketergantungan industri hilir terhadap baja impor,” tulis manajemen Krakatau Steel dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (24/12).

Peningkatan penjualan tersebut juga dinilai mendukung pemenuhan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk turunan baja yang digunakan dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam percepatan hilirisasi industri.

Adapun penggunaan dana pinjaman difokuskan pada dua kebutuhan utama. Pertama, untuk modal kerja sebesar Rp 4,18 triliun yang akan digunakan membeli bahan baku bagi pabrik Hot Strip Mill (HSM), pabrik cold rolled coil (CRC), serta mendukung pemenuhan bahan baku pabrik pipa. 

Kedua, untuk program efisiensi melalui pelaksanaan golden handshake dan penyehatan Dana Pensiun Krakatau Steel melalui mekanisme lump sum window senilai Rp 752,80 miliar.

Manajemen menyatakan, transaksi tersebut krusial untuk mendukung pemulihan bisnis baja perseroan setelah rampungnya perbaikan Hot Strip Mill, sekaligus menjaga keberlanjutan program restrukturisasi utang yang telah efektif sejak Oktober 2025.

Harga Saham KRAS Melambung 240% Sejak Awal Tahun

Harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus menunjukkan penguatan signifikan sepanjang tahun berjalan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hari ini, saham KRAS telah meroket 240% secara year to date (ytd). Pada perdagangan kemarin, harga saham emiten pelat merah tersebut naik 2,38% ke level Rp 344.

Manajemen menyatakan, lonjakan harga saham KRAS sepenuhnya merupakan respons pasar, bukan karena informasi material yang belum diumumkan atau pergerakan pihak tertentu.

Setiap informasi material selalu disampaikan melalui keterbukaan informasi. Krakatau Steel pun tetap fokus menjalankan program transformasi, mulai dari efisiensi operasional, perbaikan struktur biaya energi hingga optimalisasi portofolio anak usaha. Semua langkah tersebut diyakini akan memperkuat fundamental perusahaan dalam jangka menengah dan panjang.

Kinerja Keuangan KRAS hingga Periode September 2025

Merujuk laporan keuangannya, emiten pelat merah ini mencatatkan laba bersih US$ 22,17 juta atau setara Rp 370,19 miliar (dengan kurs Rp 16.692 terhadap dolar AS) hingga kuartal ketiga tahun ini. Kondisi ini berbalik dari rugi yang dicatatkan perseroan sebesar US$ 185,22 juta pada periode yang sama tahun lalu.   

Perusahaan baja ini membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 706,08 juta, naik 7,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 657,52 juta. Pendapatan perseroan berasal dari produk baja lokal sebesar US$ 483,55 juta dan produk baja luar negeri sebesar US$ 40,01 juta. Pendapatan dari produk nonbaja, yakni sarana infrastruktur sebesar US$ 161,38 juta, rekayasa dan konstruksi sebesar US$ 7,12 juta dan jasa lainnya sebesar US$ 14 juta. 

Seiring dengan naiknya pendapatan perseroan, KRAS juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan dari US$ 593,23 juta menjadi US$ 652,96 juta.

Salah satu penyebab KRAS mampu membalikkan rugi menjadi laba adalah adanya pos laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi mencapai US$ 156,74 juta.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bandara Ahmad Yani Semarang Catat Lonjakan Pelintas Usai Layani Rute Internasional
• 9 jam laluidxchannel.com
thumb
Duka Mendalam di Tokyo: Ibu dan Tiga Putranya Ditemukan Tak Bernyawa, Polisi Selidiki Hingga Sempat Dobrak Pintu Rumah yang Dirantai 
• 8 jam laluerabaru.net
thumb
Bybit Bersiap Masuk Ke Indonesia Dengan NOBI
• 20 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Polisi Diminta Segera Tindak Tegas Terduga Pelaku Investasi Bodong
• 2 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Direktur Utama Lottechem (FPNI) Mengundurkan Diri
• 11 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.