JAKARTA, DISWAY.ID - Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) menilai sektor ekonomi kreatif memiliki potensi strategis sebagai salah satu mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Potensi ini menjadi penting di tengah upaya Indonesia menjaga momentum menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Dengan karakteristik budaya yang kuat dan basis kreativitas yang luas, ekonomi kreatif dinilai mampu memperkuat fondasi transformasi ekonomi nasional dalam periode pembangunan ke depan.
Pandangan tersebut disampaikan Prasasti dalam kegiatan Prasasti Insights yang diselenggarakan bersama Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Selasa (23/12).
Burhanuddin Abdullah, Board of Advisors Prasasti menegaskan bahwa ekonomi kreatif Indonesia memiliki keunggulan struktural yang tidak mudah direplikasi oleh negara lain.
BACA JUGA:Sri Sultan Beri Lampu Hijau, Lumbung Mataram Pasok Bahan Baku MBG di Yogyakarta
BACA JUGA:Panglima TNI Bongkar Pasang 187 Perwira, Kapuspen Kini Dijabat Brigjen Aulia
“Indonesia memiliki modal yang tidak mudah direplikasi, yakni kekayaan budaya yang orisinal serta kreativitas yang tumbuh dari keragaman. Di saat banyak negara bertumpu pada efisiensi skala dan teknologi semata, ekonomi kreatif Indonesia justru menawarkan diferensiasi nilai yang kuat, berbasis identitas, narasi, dan inovasi lokal. Potensi ini menjadikan sektor ekonomi kreatif relevan membuka peluang ekonomi nasional dalam mencapai target pertumbuhan,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekonomi kreatif menunjukkan tren yang relatif kuat. Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif tercatat tumbuh 5,69 persen, dengan nilai ekspor yang telah mencapai USD 12,89 miliar dan melampaui target tahun 2025.
Selain itu, per November 2025, ekonomi kreatif tercatat telah menyerap 27,4 juta tenaga kerja. Capaian tersebut mencerminkan daya tahan sekaligus potensi ekonomi kreatif Indonesia di tengah dinamika dan tantangan ekonomi global.
BACA JUGA:Rapat di Hambalang, Prabowo Bahas Kampung Haji dan Ketahanan Energi
BACA JUGA:Perempuan Pemberani Afghanistan
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa ekonomi kreatif berperan strategis sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang harus dimulai dari penguatan daerah.
Menurutnya, kekuatan ekonomi kreatif Indonesia bertumpu pada akar budaya yang berkembang di seluruh wilayah, bukan hanya di kota-kota besar.
“Tambang baru di Indonesia itu ekonomi kreatif dari masing-masing daerah. Kementerian Ekraf senantiasa memetakan tiap potensi subsektor unggulan dari daerah dengan kekayaan budaya nusantara yang menjadi sumber identitas dan motivasi, populasi generasi muda yang mewakili digital native secara aktif, dan transformasi digital yang berkembang pesat. Inilah yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah,” ujar Teuku Riefky.
- 1
- 2
- »





