Harga Emas Pecah Rekor Lagi, Waktu Tepat untuk Beli atau Jual?

idxchannel.com
11 jam lalu
Cover Berita

Harga emas kompak mengalami kenaikan menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Baik emas Antam, Galeri24, serta UBS terpantau naik tajam.

Harga Emas Pecah Rekor Lagi, Waktu Tepat untuk Beli atau Jual? (Foto Istimewa)

IDXChannel - Harga emas kompak mengalami kenaikan menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Baik emas Antam, Galeri24, serta UBS terpantau naik tajam.

Ketiga harga emas tersebut hari ini mengalami kenaikan kisaran Rp29 ribu hingga Rp59 ribu hingga menjadi Rp2.590.00 per gram, Rp2.594.000 per gram, dan Rp2.652.000 per gram.

Baca Juga:
Harga Emas di Pegadaian Menguat Jelang Natal, Ini Rinciannya

Lantas dengan harga emas menyentuh rekor tertinggi, apakah menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pembelian emas, atau justru malah menjual?

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan, keputusan beli atau jual emas seharusnya tidak didasarkan pada euforia rekor harga semata.

Baca Juga:
Sambut Natal, Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Meroket Rp29 Ribu per Gram

Namun, faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan investasi, horizon waktu, serta kemampuan menanggung risiko.

Baca Juga:
Harga Emas, Perak, hingga Platinum Kompak Cetak Rekor

"Kalau tujuan Anda adalah perlindungan nilai jangka panjang, misalnya menjaga daya beli tabungan dari ketidakpastian ekonomi, maka rekor bukan alasan otomatis untuk berhenti membeli, juga bukan alasan otomatis untuk mengejar harga," ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (24/12/2025).

Dia menyarankan strategi pembelian bertahap dengan porsi yang wajar dalam total aset, serta kesiapan menghadapi fluktuasi harga. Strategi ini dinilai lebih rasional dibandingkan bertaruh pada satu titik harga puncak.

Namun, bagi investor dengan tujuan spekulasi jangka pendek, Achmad mengingatkan harga rekor justru menjadi area paling berisiko. Sebab, sentimen pasar dapat berbalik dengan cepat seiring perubahan kondisi geopolitik maupun ekspektasi suku bunga global.

"Di area rekor, sentimen mudah berbalik. Satu kabar tentang meredanya ketegangan geopolitik atau perubahan ekspektasi suku bunga bisa memicu koreksi cepat," ujar Achmad.

Sebaliknya, bagi investor yang telah membeli emas di harga jauh lebih rendah, kondisi saat ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian portofolio. Menjual sebagian emas guna mengunci keuntungan dinilai sebagai langkah yang sehat untuk menurunkan risiko dan menambah likuiditas.

"Beli, jika tujuan Anda membangun perlindungan nilai secara bertahap dan Anda siap menahan fluktuasi, bukan mengejar untung cepat. Jual, atau setidaknya jual sebagian, jika Anda sudah untung besar dan butuh menurunkan risiko, menambah likuiditas, atau menyeimbangkan kembali aset," katanya.

Dia juga menegaskan, keputusan beli atau jual emas harus selaras dengan tujuan hidup dan ketahanan keuangan masing-masing individu.

"Rekor harga bukan kompas moral. Kompasnya tetap tujuan hidup, ketahanan keuangan, dan kedisiplinan. Emas pada akhirnya bukan lomba menebak puncak, melainkan cara menjaga kewarasan finansial saat dunia sedang tidak pasti," ujar dia.

(Dhera Arizona)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemkab Klaten Serahkan SK Pengangkatan 3.091 PPPK Paruh Waktu
• 20 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Lionel Express Fasilitasi Pengiriman Bantuan Darurat ke Sibolga
• 14 jam laluherstory.co.id
thumb
Roda yang Berputar: Klub Motor dan Kehidupannya di Hindia Belanda
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Kemendiktisaintek Perkuat Pendidikan STEM untuk Cetak SDM Unggul
• 4 jam laludisway.id
thumb
Komisi II DPR: Wagub Gantikan Gubernur Berhalangan Tetap Sudah Sesuai UUD
• 11 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.