Pemerintah Kota Semarang akan menggelar doa lintas agama serta kegiatan sosial dalam perayaan malam tahun baru. Tidak ada pesta kembang api yang digelar oleh pemerintah kota.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Agustina mengatakan, Pemkot tidak merencanakan adanya pesta kembang api dan memilih mengedepankan doa lintas agama serta kegiatan sosial.
"Kita ingin mengajak masyarakat untuk refleksi dan berdoa bersama. Doa akhir tahun itu penting, sebagai bentuk syukur atas perjalanan satu tahun dan harapan agar tahun 2026 menjadi lebih baik," ujar Agustina dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12).
Doa lintas agama tersebut rencananya melibatkan seluruh unsur keagamaan dan diakhiri dengan hiburan sederhana sebagai ruang kebersamaan warga.
"Mudah-mudahan semua yang mudik atau bepergian diberikan kesehatan, keselamatan, dan sampai tujuan dengan bahagia," jelas dia.
Agustina juga menilai fasilitas pendukung seperti rest area dan pos-pos pelayanan pemudik di sejumlah titik sudah cukup.
"Kalau ada yang pusing atau membutuhkan bantuan medis, pos kesehatan sangat dekat dan siap melayani. Ini bagian dari antisipasi agar perjalanan tetap aman dan nyaman," sebut dia.
Ia juga memuji pemanfaatan Aplikasi LIBAS milik Polrestabes Kota Semarang sebagai bagian dari sistem pengamanan dan pelayanan publik. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengakses bantuan kepolisian dengan cepat.
"Lewat aplikasi LIBAS, kita bisa memantau kondisi seluruh Kota Semarang. Kalau masyarakat membutuhkan pertolongan, bisa langsung lapor, dan rata-rata dalam waktu sekitar tiga menit sudah ada petugas yang datang untuk mengkonfirmasi," kata dia.




