ASEAN Dorong Perdamaian, Konflik Thailand dan Kamboja Justru Memanas

genpi.co
8 jam lalu
Cover Berita

GenPI.co - Kamboja menuding Thailand melakukan serangan udara ke wilayahnya.

Tuduhan itu muncul hanya beberapa jam setelah Bangkok mengumumkan kesepakatan kedua negara untuk menggelar perundingan minggu ini guna meredakan bentrokan perbatasan.

Dilansir AFP, Selasa (23/12), konflik yang kembali pecah sejak awal bulan ini telah menggugurkan gencatan senjata sebelumnya.

Sebanyak 23 orang tewas di Thailand dan 20 orang di Kamboja, sementara lebih dari 900.000 warga terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Rencana perundingan bilateral diumumkan Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow, setelah pertemuannya dengan para mitra dari ASEAN di Kuala Lumpur.

Dia mengatakan pembicaraan akan digelar di Chanthaburi, Thailand, melalui mekanisme komite perbatasan bilateral yang sudah ada.

Namun, tidak lama setelah pertemuan regional tersebut, Kementerian Pertahanan Kamboja menyebut jet tempur Thailand telah membombardir Provinsi Siem Reap dan Preah Vihear.

Provinsi Siem Reap dikenal sebagai lokasi kompleks Candi Angkor yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.

Angkor Wat, objek wisata utamanya, hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan dari komune Srae Nouy, yang menurut Phnom Penh menjadi salah satu wilayah terdampak serangan.

Militer Thailand membantah tuduhan tersebut dan mengatakan Kamboja lebih dulu menembakkan puluhan roket.

Thailand mengeklaim serangan udara dilakukan sebagai balasan terhadap dua target militer Kamboja.

Meski baku tembak lintas perbatasan masih berlangsung, Kementerian Dalam Negeri Kamboja tetap optimistis Thailand akan menunjukkan iktikad baik dalam menerapkan gencatan senjata.

Namun, Sihasak memperingatkan pertemuan mendatang belum tentu langsung menghasilkan kesepakatan penghentian tembakan.

"Gencatan senjata tidak cukup hanya diumumkan, tetapi harus melalui tindakan nyata," ujar Sihasak.

Dia mengatakan militer kedua negara akan membahas secara rinci mekanisme pelaksanaan, langkah-langkah pendukung, dan verifikasi gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mendesak negara-negara yang berseteru untuk memberikan perhatian serius terhadap konflik tersebut.

Dia menekankan eskalasi yang terus berlanjut akan berdampak luas bagi masyarakat di kawasan.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga menegaskan ASEAN harus menekan kedua negara agar segera mengamankan perdamaian. (*)

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Cicipi Gelar Perdana, Rian/Rahmat Ungkap Ambisi untuk 2026
• 16 jam laluskor.id
thumb
Alasan Risiko Keamanan, Trump Setop Izin Sewa Ladang Energi Angin
• 9 jam lalukatadata.co.id
thumb
Drama Tos Tos 15 Penalti, Arsenal Tembus Semifinal Carabao Cup dan Tantang Chelsea
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
Pengadilan Negeri Karawang Gelar Bimtek Keterbukaan Informasi Publik | MA NEWS
• 11 jam lalukompas.tv
thumb
Daftar 10 Barang Inovatif Buatan NASA, Ada yang Dipakai untuk Deteksi Kanker
• 23 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.