Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan hari ini, Rabu (24/12/2025) di zona merah.
Indeks ditutup turun 46,87 poin atau 0,55% ke level 8.537,91. Pagi tadi indeks sempat menguat 0,15% lalu perlahan terkikis. Sepanjang hari ini IHSG bergerak pada rentang 8.525,1–8.611,33.
Sebanyak 419 saham turun, 268 naik, dan 271 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 21,87 triliun, melibatkan 33,04 miliar saham dalam 2,52 juta kali transaksi.
Kendati kembali parkir di zona merah, koreksi IHSG hari ini menyusut dibandingkan kemarin. Pada perdagangan Selasa (23/12/2025), IHSG turun 0,71%.
Adapun sepanjang perdagangan sesi I, asing mencatat net buy sebesar Rp2,5 triliun di seluruh pasar. Akan tetapi diperkirakan sebagian besar transaksi terjadi di pasar negosiasi.
Separuh jalan perdagangan hari ini, nilai pembelian asing mencapai Rp4,7 triliun, jauh melampaui nilai penjualan yang tercatat sebesar Rp2,2 triliun.
Saham-saham sektor tambang dan komoditas menjadi sasaran utama pembelian asing. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memimpin daftar top foreign buy dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp133 miliar.
Selain itu, minat asing juga terlihat pada PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang diborong asing dengan nilai sekitar Rp37,5 miliar, seiring sentimen positif sektor nikel. Sementara PT Timah Tbk (TINS), yang sama-sama bergerak di sektor pertambangan mencatatkan nilai beli asing sekitar Rp31,7 miliar.
Sementara itu, mengutip Refinitiv sejumlah saham konglomerat menjadi pemberat utama IHSG. Ada dua saham Prajogo Pangestu, yakni Barito Pacific (BRPT) dan Barito Renewables Energy (BREN) dengan kontribusi total -13,18 indeks poin.
Lalu disusul oleh dua emiten Bakrie, Bumi Resrouces Minerals (BRMS) dan Bumi Resources (BUMI) yang menyumbang -13,17 indeks poin.
Sebagai informasi, perdagangan hari ini merupakan yang terakhir sebelum libur Natal. Sementara itu untuk sisa perdagangan tahun ini masih tersisa dua hari lain pada pekan depan sebelum pasar tutup dan buka kembali pada 2 Januari 2026.
(mkh/mkh)



