Tiongkok Geger: Banyak Pria Muda Dilaporkan Hilang, Diduga Dijadikan Target Pencocokan untuk Pengambilan Organ Hidup

erabaru.net
4 jam lalu
Cover Berita

Kasus hilangnya anak-anak dan pria dewasa muda dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Tiongkok, memicu perhatian besar masyarakat. Seorang blogger dari Tiongkok daratan sejak akhir Juli tahun ini telah mengunggah hampir 300 video pencarian orang hilang. Sebagian besar korban berusia belasan hingga awal 30-an, dan mayoritas adalah laki-laki. Hal ini memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan keterkaitan dengan praktik “pengambilan organ hidup”.

EtIndonesia. Blogger Bilibili bernama “Lìzhì Niú Mówáng” (励志牛魔王) sejak 31 Juli telah mengunggah 299 video pencarian orang hilang. Para korban sebagian besar adalah remaja belasan tahun serta pemuda usia 20–30-an, mayoritas laki-laki. Hanya sebagian kecil yang merupakan anak-anak atau lansia.

Dari video-video tersebut terlihat bahwa para korban berasal dari hampir seluruh provinsi di Tiongkok, termasuk Sichuan, Hebei, Guizhou, Shandong, Shaanxi, Anhui, Fujian, Hubei, Yunnan, Henan, Shanxi, Jiangxi, Jilin, Chongqing, Mongolia Dalam, Gansu, Qinghai, Jiangsu, Zhejiang, Hunan, Tianjin, Hainan, serta wilayah otonom Guangxi dan Ningxia.

Berdasarkan informasi korban, sebagian memang diduga tertipu dan dibawa ke luar negeri atau ke kawasan penipuan di Asia Tenggara. Namun, banyak di antaranya hilang tanpa tanda-tanda apa pun. Banyak orang dilaporkan menghilang secara misterius saat berangkat atau pulang kerja, berangkat atau pulang sekolah, atau setelah keluar rumah.

Berikut beberapa contoh kasus orang hilang:

Banyak warganet meninggalkan komentar di bawah video-video tersebut, antara lain:
“Kenapa belakangan ini begitu banyak orang hilang?”
“Orang hilang makin banyak.”
“Sudah jadi ‘suku cadang’.”
“Organ dibutuhkan.”
“Ginjal sehat paling bagus.”
“Organ sudah diambil.”

Komentar lain menyebut:
“Kalau ada orang ingin hidup lebih lama, harus ada objek eksperimen?”
“Pasti sudah ‘mengabdi’ pada ilmu hayati.”
“Kalau sudah cocok, kenapa kamera pengawas tidak bisa menemukan?”
“Jangan tanya, alasannya selalu kamera rusak.”
“CCTV hanya untuk melacak tubuh hidup dan donor.”
“CCTV di mana-mana, tapi kalau ada kejadian selalu rusak.”

Beberapa netizen luar negeri juga berkomentar:
“Transplantasi organ adalah cara utama pejabat tinggi PKT memperpanjang umur.”
“Begitu situs pencarian keluarga yang bersifat swadaya ditutup, kita sudah tahu apa yang terjadi.”
“Dulu banyak kasus mutilasi di Tiongkok daratan yang sebenarnya untuk menutupi pengambilan organ, demi mengganti organ pejabat senior. Banyak yang dilakukan oleh militer, dan kebenarannya tak pernah terungkap.”

Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun jumlah kamera pengawas PKT terus meningkat, masih terjadi banyak kasus anak-anak dan pria muda yang hilang secara misterius, diduga tewas akibat pengambilan organ hidup.

Menurut Buku Putih Orang Hilang Tiongkok (2020), jumlah orang hilang di Tiongkok pada 2020 mencapai 1 juta orang. Sementara laporan Radio Tiongkok tahun 2013 menyebutkan bahwa setiap tahun sekitar 200.000 anak hilang, dan yang berhasil ditemukan kembali hanya 0,1%.

Pada Juli tahun ini, seorang keturunan pejabat PKT dari sebuah kota tingkat kabupaten di Provinsi Jiangsu, bernama Eric MY, yang pernah bekerja dalam sistem PKT, mengungkap kepada Epoch Times:  

Ia berkata : “Jumlah kamera keamanan di Tiongkok sangat banyak, puluhan juta. Kalau mau mencari, pasti bisa. Selama ada foto atau nama, salah satunya saja cukup. Sistem ‘Mata Langit’ bisa secara otomatis memeriksa lokasi seseorang. Semua kamera di seluruh negeri memantau. Dalam waktu kurang dari 5 detik, orang itu bisa ditemukan.”

Ia menambahkan:  “Lalu mengapa tidak ditemukan? Saya beritahu—karena organ mereka sudah diambil. Ini benar-benar nyata. Remaja yang hilang di Tiongkok, pada dasarnya organ mereka sudah diambil. Karena organ remaja paling sehat dan paling bernilai. Pelaku utama pengambilan organ adalah pemerintah.”

Seorang blogger perjalanan dari Tiongkok daratan, Wang Ankang, pernah mengunggah video peringatan tentang cara mencegah menjadi korban pengambilan organ hidup saat berada di luar kota. Ia mengatakan bahwa masyarakat harus memahami pola pengambilan organ hidup untuk menghindarinya.

 “Jika Anda berada di luar kota, lalu tiba-tiba ditabrak sepeda listrik atau kendaraan asing, dan orang tersebut membantu menelepon ambulans, Anda harus waspada. Jangan pernah naik ambulans yang dipanggil orang asing. Begitu Anda naik, beberapa orang akan menahan Anda dan Anda tidak bisa pergi. Lebih baik mencari ambulans sendiri, atau bersikeras tidak naik ambulans yang dipanggil orang asing—terutama bagi kaum muda usia 17 hingga 22 tahun.” (Hui)

 Tang Zixuan / Zhu Xinrui


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jangan Mengira Diri Sendiri Bisa Melakukan Segalanya
• 7 jam laluerabaru.net
thumb
Thailand Bersatu dengan 60 Negara Perangi Scam Online, Kamboja  Absen
• 4 jam laluerabaru.net
thumb
Sukses Digelar, Pertemuan LP Ma’arif NU, Guiyong Education dan BRCC Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tiongkok - Indonesia
• 2 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Malut United Punya Kans Juara BRI Super League, Hendri Susilo: Kami Mengalir Saja
• 4 jam lalubola.com
thumb
UMP Jateng Naik 7,28 persen, Masih di Bawah Kebutuhan Hidup Layak
• 2 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.