JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto meminta Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) tak ragu dan tak pandang bulu menindak perusahaan pelanggar aturan.
Prabowo juga meminta agar mereka tak mudah dilobi oleh pelanggar.
"Kita bentuk Satgas (PKH) terdiri dari banyak unsur penegak hukum, laksanakan tugas yang saya berikan. Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu, jangan mau dilobi sini, dilobi sana," kata Prabowo saat berpidato usai menyaksikan penyerahan uang hasil denda atas pelanggaran administratif kawasan hutan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025).
Baca juga: Prabowo: Saya Akan Mati untuk Rakyat Indonesia, Itu Kehormatan
Menurut Prabowo, capaian Satgas PKH yang telah kembali menguasai lahan perkebunan seluas 4.081.560,58 hektare atau mencapai lebih dari 400 persen dari target selama 10 bulan terakhir, baru permulaan.
Sebab, penyimpangan yang terjadi dengan cara menerobos kawasan hutan yang tidak sesuai peruntukkannya sudah berjalan belasan hingga puluhan tahun.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Satgas PKH, pengusaha serakah, Penegakan Hukum, Kawasan Hutan&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yNC8xODE4NDM4MS9wZXNhbi1wcmFib3dvLWtlLXNhdGdhcy1wa2gtamFuZ2FuLW1hdS1kaWxvYmktc2FuYS1zaW5p&q=Pesan Prabowo ke Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `"Saya kira ini bisa dikatakan baru ujung dari kerugian bangsa dan negara kita. Baru ujung, penyimpangan seperti ini sudah berjalan belasan tahun bahkan puluhan tahun," ucap Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Kalau Bicara Kekuatan Asing Saya Diketawain, Saya Tidak Peduli!
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini menyebut, penyerobotan dilakukan oleh pengusaha serakah, yang menganut filosofi serakahnomics. Mereka berani melakukannya karena menganggap semua aparat negara bisa disogok.
"Ini yang saya sebut dilakukan oleh mereka-mereka yang menganut filosofi dan paham serakahnomics. Berani melecehkan, berani menghina negara kesatuan Republik Indonesia, menganggap sepele pemerintah Republik Indonesia, menganggap pejabat-pejabat di tiap eselon bisa dibeli, bisa disogok, sehingga mereka leluasa berbuat sekehendak mereka," jelas dia.
Untuk itu ia mengingatkan Satgas agar menjadi orang yang berguna untuk masyarakat.
"Manusia mati meninggalkan nama. Lebih baik kita nanti dipanggil Tuhan, membela kebenaran, membela rakyat, menyelamatkan masa depan bangsa kita. Kita mulia, kita terhormat, kita pergi, kita menghadap Yang Maha Kuasa dengan ikhlas," tandas Prabowo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


