FAJAR, MAKASSAR — Realisasi investasi Sulawesi Selatan terus bergerak progresif. Dari target Rp16,610 triliun yang ditetapkan pemerintah pusat, 82,57 persen diantaranya telah tercapai hingga September.
Tercatat dalam data Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sulsel, per triwulan III 2025, realisasi investasi Sulsel sudah di angka Rp13,716 triliun. Sebesar Rp4,084 triliun masuk Sulsel pada periode Juli – September.
“Jika dibandingkan secara year on year atau tahun ke tahun, realisasi investasi tersebut menunjukkan peningkatan Rp215 miliar dari TW III tahun 2024 sebesar Rp3,869 triliun,” ujar Kepala DPM PTSP Sulsel, Asrul Sani, Minggu, 21 Desember.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp1,556 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,528 triliun.
Dari sisi sektor, investasi masih didominasi oleh sektor pertambangan sebesar Rp1,131 triliun. Lalu sub sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp715 miliar, perdagangan dan reparasi Rp575 miliar, perumahan dan perkantoran Rp488 miliar, konstruksi Rp301 miliar.
Asrul menjelaskan, secara persentase investasi masih didominasi oleh sektor tersier atau sektor jasa. Untuk sektor primer, investasi masih bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam atau bahan baku mentah. Sementara itu, sektor sekunder atau hilirisasi masih relatif kecil, yakni di kisaran 20 persen.
“Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, karena secara nasional Presiden mendorong agar hilirisasi terus dilakukan. Selama ini produksi dan ekspor kita masih didominasi oleh bahan mentah. Oleh karena itu, kita didorong untuk melakukan hilirisasi agar menghasilkan nilai tambah,” terang Asrul. (uca)




