jpnn.com, SERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten berencana melanjutkan kerja sama pembuangan sampah dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebanyak 500 ton sampah guna memenuhi kuota pasokan untuk proyek strategis nasional Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia mengatakan kerja sama ini diperlukan karena volume sampah Kota Serang belum mencukupi batas minimal operasional PSEL.
BACA JUGA: PGN Kedungturi Mampu Kelola 4,9 Ton Sampah Anorganik
"Pertimbangannya kami ingin menyukseskan program strategis nasional PSEL di mana Kota Serang menjadi salah satu proyek percontohan. Salah satu prasyarat nya adalah jumlah sampah minimal 1.000 ton, sementara produksi sampah kita masih kurang," kata Agis.
Dia menjelaskan berdasarkan data saat ini, volume sampah Kota Serang yang terangkut ke TPSA Cilowong baru mencapai sekitar 419 ton per hari.
BACA JUGA: Kabar Baik, Bantargebang Bebas Sampah pada 2027
Oleh karena itu, dalam rencana kerja sama tersebut, Kota Tangsel akan mengirimkan sampah sebanyak 500 ton per hari ke TPSA Cilowong dengan durasi kerja sama sekitar empat tahun yang akan dievaluasi setiap tahunnya.
Terkait kekhawatiran masyarakat dan catatan dari Komisi III DPRD Kota Serang mengenai masalah air lindi yang berceceran, Nur Agis menegaskan bahwa pihaknya telah menetapkan syarat ketat terkait armada pengangkut.
BACA JUGA: Wali Kota Denpasar Minta Desa Adat Sukseskan Program Penanganan Sampah Teba Modern
"Tangsel menjawab tantangan itu dengan menyediakan kendaraan yang baru semua. Alat penampung lindinya pun bukan lagi menggunakan galon/jeriken, tetapi penampungan (tangki) khusus yang sudah dimodifikasi agar air lindi tidak tercecer di jalan," ujarnya.
Dia memastikan catatan dari DPRD tersebut akan menjadi pertimbangan utama dalam pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan disusun oleh Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Lebih lanjut, Agis mengatakan bahwa masyarakat di sekitar TPA Cilowong sudah terbuka menerima kerja sama ini, dengan catatan adanya kompensasi dampak negatif (KDN).
"Masyarakat Cilowong insyaallah terbuka dan mendapatkan kompensasi dampak negatif. Ke depan DLH bersama tim TKKSD akan mematangkan teknis kerja samanya," katanya.
Sebagai informasi, selain pasokan dari Kota Serang dan Tangsel, kekurangan kuota sampah untuk PSEL rencananya juga akan didukung oleh pasokan sampah dari Kabupaten Serang sekitar 200 ton per hari. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Yogyakarta Pindahkan 500 Ton Sampah ke Piyungan, Cegah Tumpukan saat Akhir Tahun
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan



