Mengintip Bisnis Hybrid Pedagang Tanah Abang: Lapak Ramai, Live Streaming Jalan

kumparan.com
10 jam lalu
Cover Berita

Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026, denyut bisnis di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terpantau ramai pada Rabu (24/12).

Keramaian pembeli terlihat sejak pagi hingga siang, terutama di Blok A dan Blok B. Pedagang tak hanya mengandalkan transaksi tatap muka, tetapi juga memaksimalkan penjualan lewat live streaming di platform digital.

Pantauan kumparan di lokasi, mayoritas pengunjung perempuan dan anak muda berburu pakaian. Selain itu, terlihat juga sebagian yang lain membeli baju dan celana, jaket, sepatu, hingga kebaya.

Aktivitas tawar-menawar masih mendominasi di dalam pasar. Sebagian pedagang melayani pembeli sambil melayani berjualan secara online (live streaming).

Model bisnis hibrida ini terlihat di Blok B Pasar Tanah Abang. Salah satunya dilakukan Darmanto, penjual hijab yang rutin melakukan siaran langsung melalui TikTok.

Hijab yang dijualnya beragam, mulai dari pasmina, segi empat, hingga bergo, dengan skema paket maupun satuan.

"Iya lagi live di TikTok," ujar Darmanto saat ditemui kumparan di lapaknya.

Darmanto biasanya memulai siaran langsung sejak pagi pukul 09.00 WIB, meski kerap menyesuaikan dengan kondisi toko yang ramai pembeli.

Aktivitas live streaming dilakukan hingga pukul 16.00 WIB dengan jeda istirahat. Menurut Darmanto, momentum akhir tahun turut mendongkrak trafik penonton di lapak daringnya.

"Ya rame sih lumayan, dibanding hari biasa. 100-240-an bisa tembus [penonton]," katanya.

Dari penjualan online tersebut, Darmanto mengaku bisa mengantongi tambahan pendapatan Rp 100 ribu-Rp 500 ribu per hari.

"Ya variasi, Rp 9 jutaan [gabung online dan toko fisik]. Tapi buat modal lagi (sekitar) Rp 5 juta," ujarnya.

Penjualan Konvensional Tetap Utama

Darmanto menyebut penjualan langsung di pasar tetap menjadi penopang utama perputaran modal. Strategi serupa dijalankan Cici, pedagang baju anak di Blok B.

Cici menjual beragam pakaian anak perempuan, seperti legging, jeans, dan rok, dengan harga terjangkau. Live streaming menurut Cici menjadi tambahan kanal penjualan, meski hasilnya sangat bergantung pada jumlah penonton.

"Sehari Rp 100 ribu bisa, Rp 500 ribu pernah. Tergantung views sama yang pada checkout-nya," kata Cici.

Namun, Cici menilai transaksi langsung di toko masih lebih stabil dibandingkan penjualan online. Keramaian pengunjung yang datang langsung ke Tanah Abang menjelang akhir tahun dinilainya masih menjadi sumber omzet terbesar.

"Tetap di toko sih, lebih besar di sini langsung," ujarnya.

Sementara itu, di kawasan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang, pedagang baju wanita dewasa juga mulai menjajal penjualan daring.

Usman, salah satunya, menawarkan pakaian dengan harga murah karena barang reject. Meski penjualan online masih terbatas, Usman memastikan kanal digital tetap akan dijalankan sebagai investasi jangka panjang.

"Iya, pasti [online jalan terus]," kata Usman ketika ditemui di lapaknya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BNPB: Huntara yang Sempat Dikunjungi Prabowo Selesai 2 Januari 2026
• 17 jam laluidntimes.com
thumb
Surge (WIFI) Gaet FiberHome Hadirkan Jaringan 5G FWA Spektrum 1,4 GHz
• 23 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Transaksi Pelabuhan Panama Terjebak Kebuntuan, Mampukah PKT Memperoleh Kendali?
• 20 jam laluerabaru.net
thumb
Data Kendaraan Bocor, Pakar Ingatkan Risiko Penipuan Massal
• 21 jam lalukompas.com
thumb
Polres Aceh Tengah Salurkan Bantuan Logistik ke 3 Kecamatan Terisolasi
• 1 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.