Aprilia Dapat Kabar Baik dari Jorge Martin Jelang MotoGP 2026, The Martinator Bilang...

tvonenews.com
8 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, tvOnenews.com - Jorge Martin menilai kunci peningkatan performanya bersama Aprilia Racing di MotoGP hanya soal waktu. The Martinator percaya dirinya bisa tampil lebih kompetitif begitu proses adaptasi dengan motor RS-GP benar-benar tuntas.

Perjalanan Martin pada musim debutnya bersama Aprilia memang jauh dari kata mulus. 

Jorge Martin mengakui MotoGP 2025 jadi tahun terburuk sepanjang kariernya di kelas utama.
Sumber :
  • Instagram/Jorge Martin

 

Serangkaian kecelakaan di awal tahun berujung pada cedera serius yang memaksanya menepi cukup lama. 

Total, ia harus melewatkan 14 seri sepanjang musim 2025, situasi yang jelas menghambat ritme dan peluangnya mempertahankan gelar juara dunia.

Meski begitu, tanda-tanda positif mulai terlihat setiap kali Martin kembali ke lintasan. 

Ia perlahan menunjukkan perkembangan, termasuk saat mampu finis di posisi keempat pada balapan utama MotoGP Hungaria. 

Penampilan tersebut menjadi bukti bahwa potensinya bersama RS-GP mulai muncul, bahkan di sirkuit baru seperti Balaton Park.

Martin mengakui bahwa adaptasi dengan karakter motor Aprilia belum sepenuhnya selesai. 

Menurutnya, gaya membalap yang ia gunakan saat ini masih dipengaruhi kebiasaannya ketika menunggangi Ducati.

Aprilia resmi pastikan Jorge Martin akan kembali di MotoGP Ceko 2025
Sumber :
  • Instagram/Aprilia

 

“Saya belum punya cukup waktu untuk benar-benar menyesuaikan diri. Cara saya mengendarai motor masih sangat seperti saat di Ducati, padahal Aprilia membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ini hanya masalah waktu,” ujar Martin dilansir dari laman Speedweek.

Selama empat musim membela Ducati, Martin terbiasa dengan karakter Desmosedici yang berbeda dari RS-GP. 

Hal tersebut membuat proses transisi menjadi tidak instan. Ia menilai perlu lebih banyak jam terbang untuk memahami bagaimana Aprilia bekerja secara optimal.

Ia juga menyoroti perbedaan teknis, terutama dalam penggunaan rem belakang. Menurutnya, Aprilia cenderung lebih sensitif, sehingga membutuhkan penyesuaian kebiasaan dan pemahaman mendalam.

“Sulit ketika Anda sudah bertahun-tahun melakukan sesuatu dengan satu cara, lalu harus mengubahnya. Tapi ini soal latihan dan memahami respons motor,” jelasnya.

Selain fokus pada adaptasi pribadi, Martin juga banyak belajar dengan mengamati rekan setimnya, Marco Bezzecchi. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rwanda Tutup 10 Ribu Gereja Evangelikal, Kenapa?
• 21 jam laluidntimes.com
thumb
Ribuan Anak SD Antusias Ikuti Festival Bulu Tangkis di Jawa Tengah
• 22 jam lalutvonenews.com
thumb
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Lirboyo Hari Ini
• 10 jam laludisway.id
thumb
Jelang tutup tahun OPPO A6 Pro meluncur, siap jadi pilihan kaum mendang-mending?
• 6 jam lalubrilio.net
thumb
Upah Minimum Kota Palembang 2026 Naik 7,05 Persen Menjadi Rp 4.192.837
• 7 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.