Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatat lonjakan volume lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) pada puncak arus libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Mardiansyah menjelaskan bahwa hingga 23 Desember 2025, total trafik harian secara kumulatif di seluruh ruas tol yang telah beroperasi mencapai 127.453 kendaraan atau melesat 41,88% dibandingkan dengan trafik normal.
"Secara kumulatif, total trafik harian pada ruas tol yang telah beroperasi tercatat mencapai 127.453 kendaraan atau meningkat 41,88% dibandingkan trafik normal," jelasnya melalui keterangan resmi, Kamis (25/12/2025).
Lebih lanjut, Mardiansyah menjelaskan bahwa peningkatan ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan konektivitas di Pulau Sumatra pada akhir tahun.
Adapun, kenaikan trafik paling signifikan terjadi pada ruas Tol Betung – Tempino – Jambi (Seksi Bayung Lencir – Tempino) yang mencatatkan pertumbuhan volume kendaraan hingga 104,94% dibandingkan hari biasa.
Kemudian, pertumbuhan trafik yang masif juga terlihat di wilayah utara Sumatra. Ruas Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2–6 (Seulimeum – Baitussalam) mencatatkan kenaikan sebesar 80,02% dengan total 5.064 kendaraan.
Baca Juga
- 2 Ruas Tol Trans Sumatra Gratis Dilintasi Saat Nataru, Cek Detailnya!
- Libur Nataru, Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% di 7 Ruas Tol Trans Sumatra
- Tarif 7 Ruas Tol Trans Sumatra Diskon 20% saat Nataru, Cek Jadwalnya!
Sementara itu, Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar dan Tol Indrapura – Kisaran kompak mencatatkan kenaikan trafik di level 64% dibandingkan kondisi normal. Di sisi lain, ruas utama seperti Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka) melayani 15.897 kendaraan atau naik 26,75%.
Untuk koridor Palembang – Indralaya – Prabumulih, trafik tercatat sebanyak 16.870 kendaraan, diikuti ruas Tol Pekanbaru – Dumai (Permai) yang menjadi salah satu titik tersibuk dengan volume 17.571 kendaraan atau naik 32,68%.
Kendati demikian, ruas Tol Padang – Sicincin justru mengalami penurunan sebesar 27,05% dibandingkan trafik normal. Hal ini dipicu oleh terputusnya konektivitas pada akses dari arah Padang menuju Bukittinggi, sehingga memengaruhi minat pengguna jalan di wilayah Sumatra Barat untuk melintasi jalur bebas hambatan tersebut.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455429/original/064157700_1766656833-WhatsApp_Image_2025-12-25_at_16.23.12.jpeg)
