7 Perayaan Natal Paling Unik di Berbagai Negara

narasi.tv
3 jam lalu
Cover Berita

Hari Natal diperingati umat Kristiani setiap 25 Desember di berbagai negara. Perayaan ini umumnya berlangsung dalam suasana penuh sukacita dan kebersamaan, dengan tradisi yang sudah lama dilakukan, seperti menghias pohon Natal di rumah atau saling bertukar hadiah bersama keluarga dan teman.

Selain itu, ternyata ada tradisi-tradisi hari Natal unik yang dirayakan sejumlah. Berikut beberapa negara dengan perayaan Natal yang menarik untuk diketahui.

Australia

Di Australia, Natal dirayakan pada saat musim panas sehingga tidak ada istilah "Natal putih". Masyarakat Australia memilih untuk merayakannya dengan pergi ke pantai, menikmati cuaca yang cerah

Pada siang hari Natal, keluarga berkumpul di sekitar meja untuk menyantap makanan khas yang dimasak dengan cara yang lebih kasual. Menu yang populer biasanya mencakup makanan seperti susu, kue, dan bir.

Belarus

Belarus memiliki tradisi yang menarik terkait dengan perayaan Natal, yang biasanya jatuh pada bulan Januari. Ini disebabkan oleh praktik Kristen Ortodoks yang masih banyak dipegang oleh masyarakat setempat.

Salah satu tradisi menarik adalah bahwa pria harus masuk ke rumah terlebih dahulu sebelum wanita. Hal ini dianggap sebagai simbol perlindungan dan penghormatan. Selain itu, ada juga ritual melelehkan lilin di dalam air sebagai perwakilan harapan akan masa depan. Di beberapa daerah, masyarakat akan mengikat meja menggunakan tali, sebuah praktik yang diyakini bisa melindungi kedamaian dan keamanan rumah selama Natal.

Katalonia

Katalonia, kawasan di Spanyol, memiliki tradisi Natal yang mungkin terdengar aneh bagi banyak orang, yaitu figur El Caganer. Figur ini berupa patung seseorang yang mengenakan topi barretina merah dan berada dalam posisi buang air besar. Tradisi ini memiliki makna simbolis, di mana kotoran dipandang sebagai elemen alami yang membawa kesuburan dan kemakmuran.

Selain itu, masyarakat Katalonia juga memiliki tradisi untuk menghias sepotong kayu dengan cat dan dibiarkan selama beberapa minggu hingga malam Natal.

China

Meski Natal bukanlah perayaan yang umum di seluruh China, tetapi terdapat beberapa tradisi unik yang diciptakan oleh masyarakat yang merayakannya. Salah satu aktivitas menarik adalah kehadiran cosplayer Santa Claus yang tampil dengan saksofon, memberikan hiburan bagi anak-anak dan orang dewasa.

Di sisi lain, ada pula tradisi pemberian "apel perdamaian". Pemberian apel ini biasanya dilakukan pada malam Natal sebagai tanda harapan akan kedamaian, sekaligus menyimbolkan saling menghormati di antara sesama.

Republik Ceko

Di Republik Ceko, Natal ditandai dengan tradisi yang cukup unik dalam hal sajian makanan. Sebagian besar negara menyajikan kalkun atau ayam pada malam Natal, namun di Ceko, ikan mas menjadi hidangan utama. Ikan mas ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna simbolik yang erat kaitannya dengan Natal.

Banyak keluarga akan membeli ikan mas dan menyimpannya di dalam bak mandi selama beberapa hari sebelum diolah untuk dijadikan santapan. Ada juga sebagian orang yang memilih untuk melepaskan ikan mas ke sungai sebagai simbol pelepasan dan harapan akan keberuntungan.

Denmark

Di Denmark, tradisi Natal sangat kental dengan kebiasaan menghias pohon Natal, termasuk penggunaan lilin asli sebagai hiasannya. Beberapa keluarga di Denmark percaya bahwa pada malam Natal, mereka berpotensi memenangkan teman-teman magis yang dikenal sebagai nisser, yang diyakini dapat membantu dalam menghadapi musim dingin.

Bagi anak-anak, terdapat tradisi untuk menyiapkan semangkuk risengrod atau bubur manis bagi para makhluk folklorik tersebut, sebagai tanda terima kasih dan harapan akan keberuntungan.

Ethiopia

Ethiopia memiliki cara unik dalam merayakan Natal, yang jatuh pada tanggal 7 Januari sesuai dengan kalender Julian. Sekitar 44% penduduk Ethiopia adalah anggota Gereja Ortodoks Tewahedo Ethiopia, dan bagi mereka, Natal adalah waktu yang sangat sakral. Sebelum merayakan Natal, banyak orang menjalani puasa yang dikenal dengan nama Tsome Nebiyat, di mana mereka menghindari segala makanan dari daging, lemak, telur, dan susu selama 43 hari.

Tradisi puasa ini berakhir pada malam Natal, saat umat gereja berkumpul untuk melakukan ibadah dan merayakan kebangkitan Yesus.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi Kerahkan 2 Alat Berat Evakuasi Kontainer di Tol JORR, Lalin Normal Lagi
• 4 jam laludetik.com
thumb
Khidmatnya Misa Malam Natal
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Korban Meninggal Dunia Bencana di Sumatera Utara, Jadi 371 Orang
• 8 jam lalugenpi.co
thumb
Tumbuh 15%, KAI Logistik Kirim 143 Ribu Hewan Peliharaan hingga November 2025
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Said Aldi: Upaya Pemerintah Bantu Korban Bencana Banjir Sudah Maksimal
• 21 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.