Pantau - Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Lalu Hadrian Irfani menyoroti serius hasil Tes Kemampuan Akademik atau TKA 2025 yang dirilis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah karena menunjukkan capaian nilai Matematika dan Bahasa Inggris yang mengkhawatirkan secara nasional.
Data TKA 2025 mencatat rerata nilai Bahasa Inggris wajib sebesar 24,93 dari total 3.509.688 siswa, rerata nilai Matematika wajib 36,10 dari 3.489.148 siswa, serta rerata nilai Bahasa Indonesia 55,38 dari 3.477.893 siswa.
Lalu Hadrian Irfani menegaskan hasil TKA tidak boleh dipandang sekadar angka statistik semata.
Ia menilai hasil TKA harus menjadi alarm keras sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan nasional.
Menurut legislator dari daerah pemilihan NTB II tersebut, evaluasi perlu difokuskan pada tiga mata pelajaran utama yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
Evaluasi tersebut, lanjutnya, harus dilakukan secara objektif dan komprehensif dengan mencakup kualitas tenaga pendidik serta kondisi dan kemampuan peserta didik.
Lalu Hadrian menegaskan jika kelemahan berasal dari guru, maka peningkatan kualitas tenaga pendidik harus benar-benar ditingkatkan secara serius.
Ia menambahkan jika kekurangan berada pada siswa, maka kualitas pembelajaran dan pendampingan peserta didik harus lebih digalakkan.
Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menggunakan hasil TKA sebagai dasar perumusan kebijakan pendidikan ke depan.
Kebijakan tersebut mencakup peningkatan kualitas kurikulum, metode pembelajaran, serta sistem pelatihan guru yang lebih efektif.
“Hasil TKA ini tidak boleh berhenti sebagai laporan semata, tetapi harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret agar kualitas pendidikan nasional benar-benar meningkat,” tegas Lalu Hadrian.
Untuk jenjang SMA, data TKA 2025 mencatat rerata nilai Bahasa Indonesia sebesar 57,39, Matematika 37,23, dan Bahasa Inggris 26,71.
Sementara pada jenjang SMK, rerata nilai Bahasa Indonesia tercatat 53,62, Matematika 34,74, dan Bahasa Inggris 22,55.
Komisi X DPR RI menilai keseluruhan data tersebut sebagai dasar penting untuk pembenahan sistem pendidikan nasional secara menyeluruh.


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F25%2F6ea6cbf52a5e8bcd22010af2eaa0a430-1001278071.jpg)
