tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di Desa Garoga dan sekitarnya, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Bantuan kemanusiaan yang disalurkan berupa 267 unit tenda berbagai ukuran, 10 unit mesin jet cleaner, mesin gergaji, matras dan lampu darurat untuk mendukung pemulihan warga terdampak bencana.
Sebanyak 267 tenda nantinya akan berdiri menjadi hunian sementara di Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru. Persiapan terus dilakukan. Pada tahapan awal proses pembersihan dan pematangan lahan menjadi fokus sebelum hunian sementara itu berdiri.
15 hektar lahan tersebut diperuntukkan bagi 700 KK terdampak di tiga desa yaitu Desa Garoga, Desa Huta Godang dan Desa Aek Ngadol. Pada kesempatan itu Wamen ESDM juga menyinggung peran tambang emas Martabe di Batang Toru.
"Jadi kita juga melihat untuk kondisi yang ada ternyata di daerah ini banyak bukit-bukit terjal, kemudian ada aliran air yang menyatu pada satu aliran. Jadi kalau kita lihat dari sisi operasional sendiri tidak termasuk dalam aliran air dan juga adanya longsoran-longsoran, berdasarkan pemantauan kami itu tidak termasuk dalam area itu," katanya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan operasional pengelola tambang emas Martabe, tidak termasuk di dalam aliran air dan longsoran selama bencana alam yang terjadi di kawasan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada November lalu.
Wamen ESDM juga akan terus memantau kegiatan pertambangan di Batang Toru karena berdasarkan fakta di lapangan, 75% masyarakat setempat menggantungkan mata pencaharian mereka di sektor tambang.
Hal ini dikatakan Wamen ESDM Yuliot Tanjung ketika menjawab pertanyaan wartawan pada kunjungannya ke posko Batu Hula, Desa Garoga, Batang Toru, Tapanuli Selatan, untuk meninjau Hunian Sementara bantuan dari ESDM, Selasa, (23/12/2025).
Sebelumnya, pengelola tambang emas Martabe menyumbangkan peralatan, sumber daya manusia dan logistik untuk membersihkan lahan seluas 15 hektar yang digunakan untuk hunian sementara dari puing-puing dan kotoran sisa banjir bandang.(chm)



