Perayaan Natal kembali digelar di Bethlehem, Tepi Barat, pada Rabu malam (24/12), untuk pertama kalinya sejak perang Israel di Gaza dalam lebih dari dua tahun.
Sebagaimana diberitakan AFP, ratusan umat Kristiani memadati Gereja Kelahiran (Church of the Nativity) pada Rabu malam untuk mengikuti misa Natal. Gereja tersebut merupakan salah satu situs paling suci bagi umat Kristiani di seluruh dunia.
Selain ibadah, ratusan warga dan peziarah juga mengikuti pawai Natal yang melintasi Star Street, jalan sempit bersejarah di pusat kota Bethlehem.
Kerumunan padat terlihat berkumpul di alun-alun kota, menandai antusiasme warga yang kembali bisa merayakan Natal secara terbuka.
“Hari ini penuh dengan sukacita karena kami tidak bisa merayakannya sebelumnya akibat perang,” kata salah seorang warga, Milagros Anstas (17).
Suasana perayaan turut diwarnai kehadiran pria-pria yang mengenakan kostum Santa Claus, menjajakan apel karamel dan mainan.
Keluarga-keluarga tampak mengabadikan momen dengan berfoto di depan miniatur palungan Natal yang dihiasi bintang raksasa.
Saat malam tiba, lampu warna-warni menerangi Manger Square. Sebuah pohon Natal besar tampak berkilauan berdiri di samping Gereja Kelahiran, menambah semarak perayaan di kota yang selama ini menjadi simbol kelahiran Yesus.
Perayaan Natal tahun ini menjadi momen penting bagi komunitas Kristiani di Bethlehem, yang dalam beberapa tahun terakhir harus menahan perayaan besar akibat konflik dan ketegangan di kawasan tersebut.




