Rangkaian Pesan Natal Kardinal Suharyo: Serukan Pertobatan Nasional dan Ekologis

kompas.com
9 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Natal 2025 kembali menjadi momen refleksi bagi umat Kristiani di Jakarta.

Dalam Misa Pontifikal Natal 2025 yang digelar di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Kamis (25/12/2025), Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menyampaikan serangkaian pesan yang menyoroti arah hidup manusia, penyalahgunaan jabatan, hingga tanggung jawab terhadap lingkungan.

Ia menilai banyak persoalan bangsa saat ini berakar pada cara manusia memandang harta, kekuasaan, serta relasinya dengan Tuhan dan sesama.

Baca juga: Kardinal Suharyo Soroti Ketidakadilan hingga Korupsi dalam Pesan Natal 2025

Uang dan Keserakahan Jadi Berhala Baru

Kardinal Suharyo menilai, uang dan keserakahan telah menjadi “berhala baru” dalam kehidupan modern.

Ia melihat gejala tersebut tampak dari maraknya praktik korupsi serta kerusakan lingkungan yang terus berulang.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Misa Natal, Ignatius Suharyo, Ignatius Kardinal Suharyo&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yNi8wNzM1MjA5MS9yYW5na2FpYW4tcGVzYW4tbmF0YWwta2FyZGluYWwtc3VoYXJ5by1zZXJ1a2FuLXBlcnRvYmF0YW4tbmFzaW9uYWwtZGFu&q=Rangkaian Pesan Natal Kardinal Suharyo: Serukan Pertobatan Nasional dan Ekologis§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

“Berhala hari ini bukan lagi batu atau pohon, melainkan uang dan keserakahan,” kata Suharyo.

Ia menegaskan, manusia diciptakan untuk memuliakan dan berbakti kepada Allah, yang seharusnya tercermin dalam pelayanan kepada sesama. Ketika manusia justru memuliakan diri sendiri, arah hidup pun menjadi kabur.

“Kalau tidak memuliakan Allah, yang dimuliakan itu diri sendiri. Saya sendiri mengalaminya. Banyak orang mengalaminya,” ujar Suharyo.

Ajakan Pertobatan Nasional

Menyoroti berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik, Kardinal Suharyo menilai jabatan kerap tidak digunakan untuk kebaikan bersama. Berkaca dari kondisi tersebut, ia menyerukan perlunya pertobatan nasional.

Baca juga: Kardinal Suharyo: Bangsa Ini Butuh Tobat Nasional

“Kalau kita membaca berita, bupati ditangkap, gubernur ditangkap, itu menunjukkan jabatannya tidak dipakai untuk kebaikan bersama. Maka bangsa ini membutuhkan pertobatan nasional,” kata Suharyo.

Ia menekankan, jabatan adalah amanah. Tujuannya bukan menduduki posisi, melainkan bekerja untuk kesejahteraan umum.

Pertobatan, menurut dia, bukan sekadar momen sesaat, tetapi gaya hidup yang mengembalikan manusia pada orientasi iman.

“Ketika seseorang diberi kesempatan menjabat, harapannya bukan menduduki jabatan, tetapi mengemban amanah. Jabatan itu dipangku untuk kebaikan bersama, bukan digunakan untuk kepentingan diri sendiri,” kata Suharyo.

Meluruskan Arah Hidup

Dalam pandangan Kristiani, lanjut Kardinal Suharyo, manusia dipanggil memuliakan Allah dan menerjemahkannya dalam kehidupan sosial.

“Sering kali, termasuk saya sendiri, kita tidak memuliakan Allah, tetapi memuliakan diri sendiri. Ketika itu terjadi, arah hidup harus diluruskan kembali. Itulah yang disebut pertobatan rohani,” ujar dia.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Baca juga: Kardinal Suharyo: Bencana di Sumatera Butuh Solidaritas Nasional dan Pertobatan Ekologis


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kementerian UMKM Genjot Ekosistem Bisnis Lewat Expo 2025, Transaksi Tembus Rp79,8 Miliar
• 22 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Pemanfaatan Energi Surya Perkuat Strategi ESG dan Daya Saing Perusahaan
• 3 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Anggota DPD Desak Pemerintah dan DPR Prioritaskan UU Perubahan Iklim Atasi Bencana
• 17 jam lalukompas.tv
thumb
PERBATI guyur bonus untuk petinju yang persembahkan medali
• 17 jam laluantaranews.com
thumb
Marc Marquez tidak Miliki Magis ala Valentino Rossi
• 34 menit lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.